GRESIK (SurabayaPost.id)- Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Gresik bergerak cepat dalam menangani kebutuhan disabilitas. Salah satunya menerjunkan tim untuk pemberian kaki palsu kepada Arif Susanto warga Desa Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah.
Pemuda yang juga kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor ini harus rela kehilangan kaki sebelah kanannya usai menjalani tindakan operasi karena penyakit diabetes. Kondisi tersebut membuatnya cukup kesulitan untuk beraktivitas kembali. Namun, melihat semangatnya Arif masih ingin bekerja dan berorganisasi.
“Saya masih punya semangat untuk bekerja karena ada anak dan istri yang harus saya nafkahi. Saya juga masih aktif di kepengurusan Ansor, makanya saya masih ingin berkhidmat di NU,”ucap Wakil Ketua I Ranting GP Ansor Sekapuk, Selasa (13/09).
Sebelumnya, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani yang mendengar informasi kondisi Arif langsung memerintahkan Dinsos bergerak cepat. Dia meminta Dinsos untuk memberikan bantuan sosial dan kaki palsu agar bisa bekerja dan beraktivitas kembali.
“Saya perintahkan Dinsos untuk segera menangani Arif, karena Arif adalah kepala keluarga yang punya masa depan panjang untuk membahagiakan anak dan istrinya,”ujar Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik.
Selang sehari, institusi pemerintah yang bergerak di layanan sosial ini langsung melakukan assessment ke rumah Arif. Kepala Dinsos, Ummi Khoiroh meminta jajarannya untuk survei perihal yang dibutuhkan Arif.
“Assessment hari ini sudah kami lakukan, tim kami ke rumahnya untuk melakukan pengukuran kaki,”katanya.
Ummi Khoiroh menuturkan, Dinsos akan mengalokasikan anggaran untuk kaki palsu bagi penyandang disabilitas. Harapannya, bantuan ini bisa meringankan beban mereka.
Dokter lulusan Unair ini melanjutkan, proses pembuatan kaki palsu ini 10 hari. Dilakukan oleh vendor yang sudah bekerjasama dengan Dinsos.
“Tapi memang Mas Arif ini baru dioperasi, jadi harus nunggu tiga bulan sampai operasinya sembuh sempurna agar tidak ada komplikasi dan infeksi sekunder. Jadi mungkin perkiraan Desember baru bisa kami salurkan,” ujarnya.
Ummi menyatakan, bantuan ini tak hanya diberikan ke Arif. Namun, perhatian ini juga akan dialokasikan kepada penyandang disabilitas di Kota Pudak lainnya.
Di APBD 2022, Ummi menerangkan pemerintah daerah mengalokasikan Rp150 juta. Sementara, ada 4.800 penyandang disabilitas.
“Jadi sesuai kebutuhan mereka bisa kaki palsu atau kursi roda ataupun lainnya. Tahun ini memang baru 20an yang tercover. Satu kaki palsu 7 juta,” imbuhnya.
Tak hanya bantuan tersebut, Ummi memastikan para penyandang disabilitas mendapatkan bantuan sosial. Diusulkan melalui PKH maupun BPNT.
“Jika memiliki anak, seperti Mas Arif akan kami daftarkan jadi Program Indonesia Pintar (PIP) serta BPJS Kesehatan. Selain itu kalau mau berwirausaha, akan kami fasilitasi modal UMKM,” terangnya.
Leave a Reply