GRESIK (SurabayaPost.id)–Upaya Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani untuk memulangkan 599 warga Pulau Bawean yang terdampar di Gresik akibat cuaca buruk terkabul. Ratusan warga Pulau Putri itu diangkut menggunakan KRI dr Soeharso pada Kamis (29/12/22) sore setelah permohonan dukungan angkutan laut oleh Bupati Gresik ditindaklanjuti oleh Kepala Staf TNI AL (KASAL) Laksamana Muhammad Ali.
Bupati yang akrab di panggil Gus Yani ini ikut langsung mengantarkan warganya dari Pangakalan Dermaga Koarmada II Surabaya sekaligus membawa bantuan dari TNI AL berupa sembako sebanyak 60 ton, makanan instan 200 kardus, genset PLN ada empat unit, peralatan komunikasi ada 21 unit, dan obat-obatan 450 kilogram.
“Kami merasa sangat terbantu dan tentunya doa terbaik dari kami masyarakat Gresik untuk TNI AL yang sudah memberikan solusi terkait evakuasi warga yang sudah hampir sembilan hari tidak bisa berlayar,” kata Gus Yani saat di Koarmada II dengan Inspektur Komando Armada (Irkoarmada) II Laksamana Pertama (Laksma) TNI Eriyawan, Kamis (29/12/22).
Terkait kebutuhan pasokan sembako, bahan pangan dan kebutuhan listrik sudah bisa teratasi karena bantuan angkutan dari TNI AL. Ia mengaku sangat berterimakasih kepada Kepala Staf TNI AL (KASAL) Laksamana Muhammad Ali, karena membantu warga Pulau Bawean yang selama 9 hari menunggu cuaca yang tidak menentu.
“Alhamdulillah semua masalah akibat larangan berlayar yang sudah hampir satu minggu lebih ini bisa teratasi, sekali lagi mewakili masyarakat Gresik, saya ucapkan terima kasih banyak. Kebutuhan pokok sembako aman, pasokan listrik aman. Tentu kami sangat beeterimakasih kepada Pak Kasal,” imbuhnya.
Laksamana Pertama (Laksma) TNI Eriyawan disela pemberangkatan BRS dr Soeharso mengatakan kegiatan dukungan angkutan laut ke Pulau Bawean tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Kepala Staf TNI AL (KASAL) Laksamana Muhammad Ali untuk mengerahkan dukungan menggunakan alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI AL.
“Dalam hal ini, Komando Armada (Koarmada) II mengerahkan KRI dr. Soeharso yang bertipe Landing Platform Dock (LPD) untuk mendukung keterbatasan transportasi ke Pulau Bawean,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, dikarenakan anjuran dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk meniadakan pelayaran ke Pulau Bawean. “Dikarenakan dalam masa-masa ini badai dan cuaca yang tidak menentu,” ucapnya
Sementara, sebanyak 599 penumpang yang akan menaiki KRI dr. Soeharso datang di Koarmada II menggunakan 12 bus dan dua unit truk tertutup milik Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Gresik.
Salah seorang warga Sangkapura yang juga guru di Sekolah Dasar (SD) UPT 334 Bawean, Gresik Maladdatun A’yun mengatakan mendapat info melalui sosial media kalau akan ada keberangkatan menggunakan kapal TNI AL ke pulau yang terletak sekitar 120 kilometer sebelah utara Gresik tersebut.
“Saya sudah satu minggu terlantar, dikarenakan besarnya gelombang sehingga kami tidak bisa pulang, akhirnya saya ke rumah saudara di Malang. Setelah mendengar dari WA dan medsos ada kapal, kami langsung ke Gresik lagi untuk didata pulang ke Bawean,” kata ibu tiga anak tersebut.
Saat pemberangkatan, 599 warga Bawean Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, dirampingi Kepala Dinas BPPKAD A.M. Reza Pahlevi A.P, Kepala Dinas Perhubungan Tarso Sagito, Kepala Dinas BPBD Darmawan, serta beberapa jajaran TNI Angkatan Laut Koarmada II.
Sebagai informasi, bantuan Kapal KRI dr. Soeharso didapatkan Gus Yani setelah mengirim surat permohonan kapal perang ke Panglima Komando Armada (Pangkoarmada II) Surabaya.
Leave a Reply