GRESIK (SurabayaPost.id)–Capaian pembangunan di Kabupaten Gresik dalam kurun waktu dua tahun terakhir dimasa kepemimpinan Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Sejumlah persoalan yang menyangkut hajat hidup masyarakat yang belum pernah dicapai pemerintahan sebelumnya, diakhir tahun 2022 dan awal tahun 2023 sukses dilaksanakan Gus Yani melalui program Nawa Karsa-nya.
Program Nawa Karsa yang populair ditelinga masyarakat Gresik ini mampu meng-kolaborasi-kan kerja antar organisasi perangkat daerah (OPD) hingga melahirkan sejumlah capaian pembangunan dan mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat. Meski penghargaan bukan tujuan utama, tetapi setidaknya menjadi simbol bahwa pemerintahan Kota Santri yang dipimpin menantu KH Agus Ali Masyhuri (Pimpinan Pondok Pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo) ini melahirkan kebijakan riil berkepentingan pelayanan kebutuhan masyarakat.
“Penghargaan bukan tujuan. Tetapi program Nawa Karsa harus kami realisasikan sesuai dengan tujuan awal saya saat terpanggil terjun ke didunia politik. Kepemimpinan yang saya bangun tidak untuk simbul-simbul dan kepentingan diluar kepentingan masyarakat. Tetapi bagaimana saat saya memimpin Gresik maupun tidak memimpin bermanfaat untuk masyarakat. Karena menjadi pemimpin adalah amanah. Jika ada kekurangan, karena pemimpin juga manusia biasa,” kata Gus Yani saat dikonfirmasi terkait sejumlah penghargaan dari pemerintah pusat, Senin (20/3/23).
Soal kolaborasi OPD, Gus Yani, menyampaikan dirinya hanya berusaha membiasakan para pimpinan OPD menggapai program untuk dieksekusi dan menjadi produk kebijakan yang berpihak dan menguntungkan masyarakat. Dengan gerakan kolaborasi itu sejumlah masalah satu persatu bisa diatasi dengan baik meski tidak sempurna.
Misalnya kepesertaan UHC di Gresik mencapai 99,64%. Dalam program Nawa Karsa, kolaborasi adalah program Nawa Karsa nomor urut pertama yakni Gresik Akas : Amanah, Kolaboratif, Antisipatif dan Sigap.
Kolaborasi antar OPD terbukti melahirkan program Universal Health Coverage (UHC) dan tahun 2023 ini mendapatkan penghargaan dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy diterima Gus Yani sebagai Bupati Gresik di Balai Sudirman Jakarta, Selasa (14/03). Program UHC adalah kolaborasi Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan BLJS yang programkan dan dilaksanakan pada 1 Oktober 2022 lalu.
Dalam kurun waktu yang terbilang singkat program UHC berhasil memberikan layanan kesehatan gratis. Terhitung per 1 maret 2023 kepesertaan UHC Gresik telah mencapai sekitar 1.284.392 jiwa dari total jumlah penduduk Kabupaten Gresik sebesar 1.284.863 jiwa.
Pencapaian peogram UHC dinilai sejalan dengan Inpres Nomor 1 tahun 2022, yang merupakan instruksi presiden kepada Gubernur dan Bupati/Walikota dalam mendorong Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Salah satu targetnya adalah 98% penduduk Indonesia dapat terlindungi kesehatannya melalui program JKN-KIS pada tahun 2024.
Gus Yani juga menyampaikan rasa terimasihnya kepada BPJS Kesehatan Cabang Gresik yang telah bekerja keras agar masyarakat Kabupaten Gresik bisa terjamin ke dalam Program JKN-KIS.
“Dengan telah tercapainya UHC di Kabupaten Gresik maka fasilitas kesehatan juga harus kian optimal dalam melayani. Ke depan akan terus memastikan seluruh penduduk Kabupatem Gresik tetap terjamin akses layanan kesehatannya melalui Program JKN-KIS,” ujar Gus Yani sapaan akrabnya.
Menurutnya, pelaksanaan UHC ini tentang rasa empati dan keseriusan, yang mana pemerintah hadir kepada seluruh masyarakat Gresik untuk memberikan jaminan atau perlindungan kesehatan secara gratis. Gus Yani juga menyebutkan, kesuksesan UHC juga berkat konsistensi masyarakat Gresik yang membayar BPJS secara mandiri.
“Kami juga sangat mengapresiasi kepada seluruh masyarakat Gresik yang membayar BPJS secara mandiri, piala ini juga berkat dukungan kalian semua. Maka, ayo kita terus membantu saudara kita melalui membayar BPJS secara mandiri. Biarkan UHC ini dinikmati oleh seluruh masyarakat gresik. Sukses selalu untuk Dinas Kesehatan dan seluruh dinas yang lain di Kabupaten Gresik,” pungkasnya.
Selain UHC, dua tahun kepemimpinan Gus Yami juga sukses mengendalikan stunting. Stunting asalah hasil kolaborasi Dinas Kesehatan, Dinas KBPA dan Dinas Sosial. Saat putra sulung Nir Cholis ini menjabat, stunting diangka 14,0 dan sekarang tinggal 10 persen. Kemiskinan di Gresik yang sebelumnya angkanya diatas jumlah kemiskinan Propinsi, sekarang dibawah rata rata Propinsi. Penurunan kemiskinan ini adalah hasil kolaborasi Dinas Sosial, Bagian Kesra dan Baznas.
Kolaborasi antar OPD menjadi modal dan nafas keberhasilan dan kesuksesan pemerintahan yang dipimpin bupati muda ini. Bahkan disetiap program One Week dengan OPD, Gus Yani selalu menekankan OPD agar selalu menjadi timwork yang solid. Kabag Prokopim, Imam Basuki juga menyampaikan, misalkan Bandar Grisse di Jalan Basuki Rahmad dirawat bersama-sama untuk menjaga kebersihan, keindahan dan ketertiban. Diharapkan, untuk menjaga Bandar Grisse Dinas Lingkungan Hidup, Dishub, Satpol dan PMK berkolaborasi sesuai dengan tipoksi dan tanggungjawab masing-masing.
“Karena itu adalah aset warisan budaya yang harus dijaga keindahan dan kebersihanya. Tentu menyesuaikan kewenangan dan tupoksi OPD masing masing,” kata pria yang akrab dipanggil Imbas ini.
Leave a Reply