BATU (SurabayaPost.id) – Ketua presidium Pokja Peningkatan Status Kota Batu Andrek Prana, menyambut baik rencana sejumlah tokoh LSM bakal menggelar seminar Kota Batu ‘Darurat Korupsi’.
Ini, menurut Andrek sejumlah tokoh LSM di Kota Batu tersebut, telah menemui dirinya beberapa hari lalu.
“Sejumlah tokoh LSM sudah menemui saya.Selain menyampaikan rencana agenda seminar, sekaligus meminta saya menjadi ‘keynote speaker’ dan giat itu bakal digelar bulan depan,” kata Andrek, Senin (29/5/2023).
Itu, kata dia,sejumlah tokoh-tokoh LSM kelahiran Kota Batu tersebut, menyerukan rasa prihatin dengan potensi dugaan korupsi di Kota Batu.
Terlebih terindikasi masuk urutan teratas dari lima daerah di Jawa Timur, bahkan terpantau pula dapat nilai E dari Depkeu (departemen keuangan).
“Sejumlah tokoh – tokoh LSM itu, juga diskusi soal aset Pemkot Batu, dan pengangguran sampai masalah stunting.Seminar tersebut rencananya akan di gelar di Kota Batu atau di Jakarta, masih dalam pembahasan,” ujar mantan Wakil Ketua DPRD Kota Batu ini.
Lantas,ujar ketua presidium Pokja ini, rencananya seminar tersebut,akan mengundang Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Olehkarena itu, pihaknya menyambut baik terkait rencana tersebut, demi masyarakat Kota Batu.
“Untuk kebaikan buat Kota Batu kedepan, dan kita dukung penuh. Sangat bagus warga peduli pada kotanya.Berdasar salah satu LSM, menyampaikan sepekan lalu sudah memenuhi Ketua DPRD Kota Batu dan menceritakan terkait adanya dugaan korupsi di Kota Batu,” timpalnya.
Sementara, sisi lain pemerhati Kota Batu, Yani Andoko, menyarankan agar Ketua DPRD dan Pj Walikota Batu segera memberi penjelasan soal indikasi potensi korupsi nomor Wahid di Jatim dari lima daerah.
“Kewajiban mereka menyampaikan permasalahan tersebut kepada masyarakat.Kita juga ikut prihatin ketika beredar kabar diindikasikan juara dalam hal dugaan potensi korupsi,” seru Yani.
Demikian, mantan anggota DPRD Kota Batu dua periode ini, kembali mengingatkan Pj Walikota agar fokus terhadap permasalahan yang ada di Kota Batu.
“Terkait aset – aset Kita Batu, termasuk pertangungjawaban modal BWR hingga saat masih misterius. Setidaknya Pj fokus dan menyelesaikan permasalahan yang ada, dan dijadual yang jelas,” tegas Yani.
Ini tegas sekretaris ikatan penulis Satu Pena di Jatim ini, mengingatkan Kita Batu jangan hanya disibukkan dengan penghargaan-penghargaan yang didapat.
“Masyarakat jangan dihibur dengan sebuah penghargaan-penghargaan yang notabene akan menjadi melawan lupa para SKPD.Maaf, jangan karena sebuah penghargaan yang dikantongi, sehingga para SKPD merasa besar hati dan lupa pada tanggungjawabnya mengelola anggaran,” sindir Yani.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap besar terhadap Kejaksaan, Polres dan KPK bisa menangani proses hukum serius ketika didapat adanya dugaan tindak pidana korupsi di batu.(Gus)
Leave a Reply