MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) berkolaborasi dengan Pertamina Retail menggencarkan upaya penguatan karakter anak usia dini. Guru hingga orang tua di Kota Malang dilatih agar mampu menguatkan karakter anak dalam menghadapi tantangan di masa depan.
Pelatihan peningkatan karakter anak itu digencarkan di 5 SD yang ada di Kelurahan Tanjungrejo, Sukun, Kota Malang. Program yang melibatkan guru hingga orang tua ini diselenggarakan mulai 8 hingga 18 Agustus 2023 mendatang.
Wali Kota Malang, H Sutiaji menyampaikan bahwa pembentukan karakter dan mental anak usia dini dinilai sangat penting untuk menghadapi tantangan perkembangan teknologi di masa mendatang.
“Dengan kemajuan teknologi yang luar biasa, ini kalau tidak disiapkan dengan anak anak bermental tangguh akan terjadi shock atau kejutan kejutan psikologis,” kata Sutiaji.
Bahkan kata Sutiaji, aktivitas aktivitas negatif akan menjadi pelarian anak jika kekuatan mental anak kalah dengan arus perkembangan teknologi.
“Saat ini saja, tren penyakit yang lagi meningkat itu adalah penyakit psikologi. Karena kesiapan karakter anak sejak dini belum dilakukan. Sehingga harapannya, dengan pendidikan karakter ini anak anak nanti semakin tangguh dan siap menghadapi kejutan kejutan masa depan,” bebernya.
Anak berkarakter menurutnya adalah anak yang bangga dengan kemampuannya sendiri. Untuk itu, guru dan orang tua anak diharapkan mampu melihat dan membantu mengembangkan potensi minat atau bakat anak.
“Sehingga anak anak akan muncul dengan karakter dan bakatnya sendiri sendiri. Makanya saya sangat konsen dengan pendidikan karakter anak,” tuturnya.
Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana. Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat penting terutama di jenjang SD. Sebab selama ini di sekolah dasar tidak memiliki guru BK khusus, sehingga melekat pada guru mata pelajaran agama.
“Tetapi semua pembelajaran karakter bisa dimasukkan ke semua mata pelajaran. Saat mereka (guru) kuliah pun dia juga diberi pelajaran psikologi, otomatis mereka bisa menerjemahkan. Makanya saya tanya siswa apa guru masih suka marah, kalau iya itu berarti psikilogisnya belum bagus, anak-anak sekolah tidak untuk dimarahi, tapi dididik,” katanya.
Sehingga ia setuju pada kegiatan yang tak hanya memberikan pelatihan pada gurunya saja, namun juga orang tua. Sebab pendidikan karakter anak bukan hanya menjadi tanggung jawab sekolah saja, namun juga lingkungan keluarga.
“Kita benahi bersama dan perkuat karakter anak,” tuturnya.
Sementara itu, Ambassador Region V Pertamina Retail, Hariz Musmar menyampaikan bahwa program peningkatan karakter anak ini digencarkan juga untuk mengantisipasi adanya tindakan bullying atau perundungan di lingkungan anak anak.
“Kami memilih wilayah Tanjungrejo karena hasil survei tim kami menunjukkan bahwa di sini banyak anak anak yang mendapatkan bullying,” ujarnya.
Dalam program peningkatan karakter itu, para guru dan orang tua anak akan diberikan tips tips hingga strategi dalam membangun karakter anak.
“Secara nasional, program pembangunan karakter anak melalui guru dan orang tua ini adalah yang pertama di Indonesia,” tandasnya. (Lil)
Leave a Reply