MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – DPRD Kota Malang meminta agar pekerjaan perbaikan drainase bisa dipercepat. Hal itu mengingat bahwa saat ini sudah mulai memasuki musim penghujan. Dan ada beberapa titik di Kota Malang yang kerap tergenang air saat hujan turun dengan intensitas yang tinggi.
Ketua Komisi C DPRD Kota Malang Fathol Arifin mengatakan, setidaknya ada sebanyak tiga titik yang ia catat kerap terjadi banjir saat hujan turun dengan intensitas yang tinggi. Yakni di sekitar Jalan Soekarno Hatta, Jalan Bondowoso dan wilayah Sawojajar.
Untuk itu, dirinya bersama anggotanya mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk bisa cepat melakukan percepatan perbaikan infrastruktur untuk penanganan banjir. Yakni perbaikan drainase dan bozem. Terlebih Pemkot Malang juga telah memiliki masterplan drainase.
“Untuk banjir ini pasca kita memiliki master plan drainase kami komisi C mendorong Pemkot untuk segera berbuat menyelesaikan masalah banjir di Kota Malang,” ujar Fathol, Rabu (15/11/2023) dilansir dari Malangtimes..
Sementara itu saat ini, ada sekitar 34 titik yang sedang dilakukan perbaikan drainase. Beberapa diantaranya di Jalan Danau Toba, jalan Bendungan Sigura-gura atau di kawasan belakang Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim. Selain itu juga dilakukan proses pembangunan bozem atau embung yang berfungsi sebagai penampung luapan air hingga mengurangi debit air hujan.
“Diawali pembuatan embung di wilayah Tunggul Wulung, yang sudah 85 persen jadi, kemudian embung itu sekaligus juga sebagai penampung dan memperlambat derasnya luapan air,” terang Fathol.
Untuk perbaikan drainase di wilayah Jalan Danau Toba, pihaknya juga menginginkan agar ada normalisasi pada drainase tersebut. Sehingga, sedimen yang sudah lama menumpuk bisa terangkat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP), Dandung Djulharjanto mengatakan jika pengerjaan pembangunan drainase yang dilakukan tersebut telah mengacu pada konsep master plan drainase yang sudah ditetapkan.
“Pembangunan yang kami laksanakan saat ini sudah mengacu pada konsep master plan drainase, seperti kami buat sudetan di daerah Sawojajar, lalu pembuatan embung di Tunggul Wulung. Termasuk di perkampungan juga di Jalan Cakalang itu, untuk anggaran tahun ini lebih besar untuk penanganan drainase dan jalan,” pungkasnya. (*)