Pengamat Politik Kota Batu, Berharap Paslon Cakada Paham Sejumlah Masalah Mendesak di Kota Batu

Pengamat Politik Kota Batu, Andrek Prana
Pengamat Politik Kota Batu, Andrek Prana

BATU (SurabayaPost.id) – Pengamat politik Kota Batu Andrek Prana berharap pada sejumlah calon kepala daerah (Cakada) Kota Batu memahami beberapa masalah yang mendesak di Kota Batu.

“Sebagai bakal pemimpin di Kota Batu, selayaknya mereka memahami dan mengerti permasalahan yang mendesak di Kota Batu, dengan begitu mereka menyiapkan solusinya ,” kata Andrek, Selasa (10/9/2024).

Andrek menyebut para calon mutlak dan wajib punya program kerja gagasan serta ide – ide segar. Meski begitu mereka harus mengerti dan memahami masalah yang paling mendesak di kota ini, agar menyiapkan solusi.

Dengan paham dan mengerti sejumlah persoalan dimaksud, paslon yang terpilih menjadi Walikota Batu mendatang, tingal tancap gas mengatasi permasalahan dimaksud.

“Saat resmi jadi walikota mereka tinggal melaksanakan program tersebut, dan tidak perlu lagi membahas yang menghabiskan waktu ,” ujarnya.

Disinggung terkait apa saja permasalahan yang mendesak, dan harus dipahami sejumlah Paslon Cakada?

Ketua Pokja Peningkatan Status Kota Batu ini mengatakan sejumlah permasalahan dan memberi contoh konkret sumber masalah yang ada.

“Pertama masalah sampah harus jadi prioritas. Sampah di Kota Batu masih jadi problem, apa lagi tidak ada Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Ini problem yang sangat mendesak karena menjadi ancaman serius ketidak nyamanan warga dan para wisatawan,” ungkapnya.

Lantas ungkap dia, keberadaan sampah di Kota Batu, menurut Andrek paska TPA Tlekung ditutup mengalami over dosis. Kapasitasnya sampah terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk, industri pariwisata dan kunjungan wisatawan hingga jutaan orang tiap tahun.

“Jutaan wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu, tentu meninggalkan sampah.Celakanya di Kota Batu tidak ada TPA. Batu ini kota kecil, beda dengan kabupaten yang wilayahnya luas,” tegasnya.

Terkait dengan permasalahan sampah, Andrek bercerita tentang kicauan dua Ketua RT di Kelurahan Sisir dan Desa Beji.Mereka menurut Andrek tengah merasa jenuh dengan persoalan sampah.

“Setiap rapat selalu ada agenda soal sampah yang dibahas.Kita jenuh dan capek,” ujar Andrek menirukan kicauan kedua Ketua RT tersebut.

Hal lain, Andrek berujar solusi dalam mengatasi angka pengangguran di Kota Batu. Tingginya angka pengangguran tersebut, ia mendesak Pemerintah Daerah segera mengatasi
angka pengangguran. Sisi lain ia mengatakan tingginya angka pengangguran tersebut, Pemkot Batu kerap mengeklaim berdasar statistik pengangguran jumlahnya sudah turun.

Terkait klaim tersebut, Andrek menyebut itu tidak sesuai fakta dilapangan, lantaran pengangguran terselubung jumlahnya cukup besar, dan mereka perlu diberikan solusi agar dapat berkarya.

Mengingat wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu kerap diklaim tiap tahunya jumlahnya fantastis capai jutaan wisatawan, meski begitu tidak memberi solusi pada angka pengangguran. Olehkarena itu pihaknya berharap besar terhadap para paslon paham semua itu.

“Agar bisa memberikan solusi buat permasalahan yang mendesak segera ada solusi dan diperbaiki . Kita jangan terbuai dengan jutaan wisatawan yang datang, tapi bagaimana potensi itu jadi solusi mengurangi pengangguran dan kemiskinan,” lanjutnya.

Dalam mengurangi angka pengangguran tersebut, menurutnya pengembangan usaha kecil di Kota Batu sudah selayaknya diprioritaskan penanganannya, karena nyambung dengan potensi wisata.

“Mereka diberikan modal yang cukup, dan pendampingan. Tentu saja diberikan untuk yang benar – benar usaha kecil. Minimal mereka dapat penyertaan modal hibah Rp 5 juta, kalau pemerintah daerah srius berjuang mengurangi angka pengangguran di Kota Batu,” pungkasnya. (Gus).