Rendra Masdrajad Safaat Hadir Dalam Rapat FLLAJ Mewakili Pimpinan DPRD Kota Malang

Rendra Masdrajad Safaat (dua dari kanan) hadiri rapat FLLAJ untuk mewakili pimpinan DPRD Kota Malang. (ist)
Rendra Masdrajad Safaat (dua dari kanan) hadiri rapat FLLAJ untuk mewakili pimpinan DPRD Kota Malang. (ist)

MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Anggota DPRD Kota Malang H. Rendra Masdrajad Safaat hadir mewakili pimpinan dalam rapat Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) guna membahas persiapan dan pengamanan selama masa angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

Rapat yang digelar di kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang pada Senin (9/12/2024) tersebut, membahas sejumlah isu penting terkait persiapan angkutan umum, pengamanan, serta pengaturan arus lalu lintas. Salah satu topik utama adalah antisipasi lonjakan volume kendaraan pada masa Nataru, baik kendaraan roda dua, roda empat, maupun bus besar.

Pada kesempatan tersebut, Rendra Masdrajad menyoroti berbagai langkah antisipasi yang telah direncanakan untuk menyambut periode Natal dan Tahun Baru, yang diprediksi akan meningkatkan jumlah kendaraan masuk dan keluar Kota Malang. Berdasarkan data prediksi, kendaraan roda empat diperkirakan akan mencapai 56.096 unit, kendaraan roda dua 291.248 unit, dan bus besar sebanyak 477 unit.

“Pengamanan transportasi selama masa Nataru sangat penting, tidak hanya untuk mengatasi lonjakan jumlah kendaraan, tetapi juga untuk memastikan keselamatan pengguna jalan dan menjaga kelancaran arus lalu lintas,” kata anggota Komisi C dari Fraksi PKS yang akrab disapa Jiren tersebut, Selasa (10/12/2024).

Menurutnya, salah satu langkah yang diambil adalah pendirian Pos Pelayanan dan Monitoring, yang akan beroperasi dari 22 hingga 31 Desember 2024.

“Pos pelayanan akan ditempatkan di depan Gereja Ijen, sementara dua pos monitoring lainnya akan didirikan di titik-titik strategis yang masih dalam tahap penentuan,” tutur Jiren.

Politisi PKS tersebut juga menyampaikan pentingnya koordinasi dengan perusahaan angkutan umum untuk memastikan kesiapan armada dan layanan.

Rendra menambahkan, Dishub Kota Malang, kata dia, telah memulai ramp check dan inspeksi keselamatan terhadap armada angkutan umum sejak 16 hingga 19 Desember 2024. Hal ini bertujuan untuk mencegah potensi kecelakaan akibat kendaraan yang tidak memenuhi standar keselamatan, termasuk masalah overloading (kelebihan muatan) dan overdimension (kelebihan dimensi).

Rencana pengamanan dan pengaturan lalu lintas tidak hanya mencakup pos pelayanan, tetapi juga mencakup pemantauan volume kendaraan yang diprediksi akan meningkat secara signifikan.

“Kendaraan yang masuk dan keluar dari Kota Malang diperkirakan akan mengalami lonjakan, dengan kendaraan roda dua tercatat akan meningkat sekitar 10.000 unit dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Rendra.