MALANG (SurabayaPost.id) – Wawww. .. Atensi IKIP Budi Utomo Malang terhadap peningkatan profesionalisme wartawan patut diapresiasi. Buktinya, Perguruan Tinggi yang populer dengan sebutan IBU ini menggelar lomba jurnalistik berhadiah beasiswa untuk program S1 atau S2 selain hadiah uang tunai.
Lomba jurnalistik berhadiah beasiswa untuk program studi S1 atau S2 ini baru pertama kali terjadi. Bahkan bisa jadi tak hanya di Indonesia, tapi juga pertama kalinya di dunia.
“Lomba ini merupakan ajang silaturahmi bagi kami dengan para jurnalis. Harapannya agar IBU ini bisa memberikan manfaat bagi siapa saja, termasuk wartawan,” kata Rektor IKIP Budi Utomo Malang Dr Nurcholis Sunuyeko, Selasa (15/1/2019).
Makanya, kata rektor yang akrab disapa Yai ini, bagi para pemenang lomba jurnalistik itu tak hanya disediakan uang tunai jutaan rupiah. “Kami juga memberi beasiswa semua program studi, baik S1 maupun S2 kepada pemenang,” tutur Yai Nur ini.
Menurut Yai Nur, beasiswa itu tak harus dipakai sendiri oleh pemenang. Sebab bisa dialihkan pada keluarga, famili atau kerabatnya. “Ya, intinya seketurunan. Itu bisa mulai satu orang tua, kakak, adik, anak, atau satu kakek. Bahkan bisa juga buat calon istri atau suami dari para pemenang,” katanya.
Dijelaskan dia bila lomba jurnalistik tersebut sebagai upaya mengenalkan kampus IBU ini ke masyarakat. Sebab, tegas Yai Nur ini, perguruan tinggi yang memiliki dua kampus ini sudah go internasional.
Menurut dia, IKIP Budi Utomo tak hanya menjalin kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di luar negeri. Namun, sudah banyak mahasiswa mancanegara yang kuliah di kampus IBU Malang ini.
Apalagi, lanjutnya, kini di era digitalisasi yang populer dengan sebutan revolusi industri 4.0 ini, IKIP Budi Utomo Malang sudah akrab dengan teknologi informasi elektronik. Sehingga fenomena distruptive innovation dianggap hal biasa.
Makanya, tegas Yai ini, IKIP Budi Utomo Malang sudah lama menerapkan teknologi informasi elektronik. “Pengurusan administrasi akademik dan proses perkuliahan kami sudah tak menggunakan kertas. Kami terapkan metode paperless,” kata dia.
Berdasarkan kondisi tersebut, tegas Yai Nur ini, pendaftaran mahasiswa tak lagi dilakukan setiap semester. Sebab, bisa dilaksanakan setiap hari.
Karena itu dia mengajak para jurnalis untuk menuangkan ide-ide kreatif dan inovatif dalam lomba karya jurnalistik terkait upaya IBU menuju universitas unggul di kancah nasional maupun internasional. “Itu harapan kami,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Kerjasama dan Humas IKIP Budi Utomo Malang, Dr Rochsun MKes mengatakan bahwa lomba jurnalistik itu bertema Menembus Lorong Kampus Internasional Menuju Universitas Unggul (Kompetitif dan Komparatif) di Era 4.0.
Menurut dia, lomba tersebut ada tiga kategori. Yakni untuk media online, cetak dan televisi. “Semua jurnalis boleh ikut lomba tersebut,” kata dia.
Setiap jurnalis kata dia, bisa mengirimkan lebih dari satu karya. Dan naskah tersebut sudah ditayangkan di medianya masing-masing antara 16 Januari hingga 25 Februari 2019.
Tiap kategori akan diambil lima nominator, meski pemenangnya hanya diambil tiga orang. Tiga para juara itu mendapatkan hadiah uang tunai dan beasiswa untuk S1 atau S2 semua program studi.
“Para pemenang nanti akan diumumkan pada 5 Maret 2019. Khusus dua nominator dari tiga kategori yang tak masuk juara 1, 2 dan 3 akan mendapat tali asih khusus dari IKIP Budi Utomo Malang,” pungkasnya. (aji/lil/gus)
Leave a Reply