MALANG (SurabayaPost.id) – Kampanye Capres nomor urut 01, Joko Widodo di GOR Ken Arok Malang, Senin (25/3/2019) terasa luar biasa. Sebab, kampanye tertutup itu tak hanya dihadiri sekitar 10 ribu orang. Namun, juga banyak tokoh di Jatim yang hadir di acara tersebut.
Di antara mereka terlihat Ketua Umum Muslimat NU yang juga Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Lalu, Ketua NU Jatim KH Marzuki Mustamar dan lain sebagainya.
Selain itu Sekjen TKN Jokowi-Ma’ruf, Hasto, Korwil Jatim V dalam Pilpres dan Pileg Ahmad Basarah yang juga Wakil Ketua MPR RI serta Sekretaris Tim Kampanye Daerah Jokowi-Ma’ruf untuk wilayah Jatim, Sri Untari.
Dalam kampanye yang juga dihibur Inul Daratista tersebut, puluhan ribu pendukung Capres Jokowi-Ma’ruf terlihat sangat antusias. Bahkan mereka memberikan sambutan luar biasa terhadap kedatangan Capres yang akrab disapa Jokowi itu.
Para pendukung Jokowi itu tak hanya dari PDIP beserta partai lain yang menjadi mendukungnya. Namun, juga terlihat para nahdliyin , fatayat dan muslimat NU. Maklum, Ketua Umum Muslimat NU yang juga Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga hadir dalam kampanye tersebut.
Begitu juga, Ketua DPW NU Jatim, KH Marzuki Mustamar, juga ikut hadir. Bahkan Pengasuh Ponpes Sabilurrosyad, Gasek, Kota Mang ini memimpin doa dalam kampanye tersebut.
Dia mendoakan Jokowi bisa terpilih kembali pada Pilpres 17 April 2019 nanti. Selain itu dia juga berdoa agar Pemilu tersebut berjalan aman, tertib dan sukses.
Sementara itu, Jokowi dalam kampanye di GOR Ken Arok Malang tersebut didampingi Ketua Tim Sukses Capres nomor 01, Erick Thohir. Selain itu beberapa menteri kabinet Jokowi seperti Muhadjir Effendy, Teten Masduki dan lainnya.
Jokowi pada kesempatan tersebut mengajak para pendukungnya untuk mensukseskan pemilu. Mereka juga diajak melawan berita hoax seperti yang disampaikan pada kampanye sebelumnya.
Menurut dia, berita hoax harus diluruskan. Sebab, dia merasa sudah 4,6 tahun diam meski dihina, diremehkan bahkan dilecehkan. “Masak diam terus. Sekarang sudah waktunya melawan. Ayo kita lawan dan kita luriska berita-berita hoax itu,” kata dia.
Meski begitu dia mengingatkan para pendukungnya untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Semua itu menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini demi keutuhan NKRI.
“Jangan sampai hanya karena beda pilihan di Pilpres putus tali silaturahmi dengan tetangga, teman dan saudara. Jangan hanya karena Pilpres persatuan dan kesatuan kita tercecer, “ tuturnya.
Untuk itu, kata mantan Wali Kota Solo dua periode ini, jangan salah pilih dalam Pilpres 2019. “Pilih yang sudah berpengalaman,” ajaknya.
Alasan dia, karena negara Indonesia merupakan negara besar. Negara yang memiliki penduduk 269 juta orang. Menurut dia, memiliki 1100 bahasa daerah, beraneka suku bangsa, dan punya ribuan pulau.
“Negara sebesar Indonesia ini tentu harus dipimpin oleh orang yang sudah berpengalaman. Sehingga, Indonesia menjadi negara besar yang maju,” pungkasnya. (aii)
Leave a Reply