GRESIK (SurabayaPost.id)–Hampir 5 tahun ribuan warga Desa Brangkal Kecamatan Balonpanggang, Kabupaten Gresik merasa terisolir. Mereka tidak memiliki akses jalan yang layak untuk melakukan aktifitas ekonomi karena jalan yang menghubungkan desa di perbatasan Gresik-Mojokerto itu rusak parah.
Menurut Kepala Desa Brangkal, Dodik Setiawan, tidak ada pilihan bagi warganya kecuali membuat Jembatan secara swadaya agar bisa nebeng jalan wilayah Kecamatan Dawar Blandong Kabupaten Mojokerto.
“Desa kami berada di bantaran Sungai Kali Lamong. Sudah bertahun-tahun jalan yang menghubungkan desa kami rusak parah. Maka pilihanya membuat Jembatan swadaya agar bisa terhubung dengan jalan wilayah Kecamatan Dawar Blandong, Mojokerto,” ungkap Dodik saat ditemui di kediamanya, Jumat (28/4/23).
Sebagai kepala desa, tentu dirinya memiliki tanggungjawab besar meski warganya tidak protes. Yang membuat Pak Inggi (Kades) Dodik ini beban, rusaknya jalan yang menghubungkan Desa Brangkal, Jombang Delik, Ngampel dan Landean ini adalah jalan kabupaten.
“Saya sebagai kepala desa tentu memiliki beban moral, karena kasihan masyarakat harus berputar lewat Jembatan dan nebeng jalan wilayah Mojokerto. Jadinya lebih jauh. Kami juga tidak berkutik karena jalan ini sejak 2017 ditetapkan sebagai jalan kabupaten,” kata Dodik.
Dikatakan Dodik, warganya berasa terisolir karena kesulitan akses jalan akibat kerusakan jalan menuju Brangkal yang tergolong parah itu. Tidak sedikit warga jatuh dari motornya dan bahkan truck teguling akibat parahnya kondisi jalan kabupaten yang tidak pernah tersentuh dana dari pemerintah tersebut.
“Warga kami terasa hidup diluar jawa yang jauh dari jangkauan pemerintah. Memang terisolir. Bagaimana tidak kami harus membangun jembatan sendiri agar warga kami dapat akses untuk berakakrifitas,” urainya.
Dodik berharap pemerintah merespon diamnya warga. Karena diamnya warga sejak kerusakan tahun 2018 itu bukan tidak protes. Tetapi warganya diam karena warga percaya dengan dirinya akan berusaha mencarikan solusinya. Sayangnya sampai hari ini keluhan dirinya ke Pemerintah Gresik, DPRD Gresik, DPRD Provinsi hingga DPR RI untuk membangun jalan dan Jembatan hasilnya masih nihil.
“Sudah kemana mana saya mengeluhkan jalan dan jembatan ini. Kami berharap ada perbaikan meski tidak 100 persen. Saat ini mobil saja takut lewat karena sudah ada truck terguling. Saat ini swadaya masyarakat untuk menguruk, tetapi tidak lama hancur lagi. Kami sedih lagi saat ada kematian kita kesulitan mencari jalan yang rata untuk membawa jenazah ke pemakaman,’ tandasnya.
Dodik mengaku tidak menyalahkan pihak manapun, apalagi kepada Bupati Gresik Fandi Alhmad Yani yang baru menjabat kurang lebih dua tahu.Tetapi dirinya berharap kepada Gus Yani (panggilan Bupati Gresik) yang saat ini sedang berihtiar membenahi infratsrtuktur khususnya jalan agar akses jalan menuju Desa Brangkal diperioritaskan.
“Saya sangat mengapresiasi Gus Yani. Karena baru 2 tahun menjabat sudah banyak yang dihasilkan dari kinerjanya. Termasuk banjir yang biasanya kami selalu terdampak sekarang alhamdulillah sudah banyak berkurang. Tetapi kami sangat berharap jalan yang menghubungkan desa kami biaa diperioritaskan. Karena warga untuk melakukan aktifitas nebeng ke wilayah Mojokerto,” pungkasnya.
Leave a Reply