Anggaran Minim, Diskominfo Kesulitan Wujudkan Program Internet Gratis

BATU (SurabayaPost.id)  – Minimnya  anggaran yang didapat Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Batu, jadi biyang kesulitan untuk mewujudkan program internet gratis atau wifi dalam membantu masyarakat di masa pandemi Covid-19. Hal tersebut, dikatakan Kadiskominfo, Agus Mahmudi, Rabu (4/11/2020).

Menurut Agus,saat ini di Kota Batu hanya ada sejumlah 4 titik wifi gratis,yakni  di Alun-Alun Batu, dan di Lapangan Bondas, Pasar Induk Batu,serta di Taman Sumber Brantas.

“Kendala untuk merealisasikan program tersebut adalah anggaran, sebab mengacu tahun 2019, karena hanya mendapat anggaran senilai Rp 13 miliar yang dirasa sangat kurang,” katanya.

Itu, kata dia, sebenarnya sudah memikirkan hal itu, yang menurutnya, bagaimana masyarakat Batu agar dimudahkan dengan adanya jaringan internet.

“Entah untuk mendukung proses pembelajaran atau usaha di dunia digital demi meningkatkan perekonomian. Namun semua tergantung anggaran,” ungkapnya.

Karena, ungkap dia, minimnya pagu anggaran, tak sebanding dengan tugas dan fungsi (Tusi) Diskominfo. “Apalagi pada tahun 2021, sesuai Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) humas dan ATV bakal melebur jadi satu dengan Diskominfo. Dengan fungsi yang lebih banyak anggaran tetap, saya sangat pesimis itu bakal terwujud,”ngakunya.

Dia tengah merinci anggaran belanja pegawai setiap tahun. Menurutnya  menyerap anggaran mencapai sebesar Rp 6 miliar dan operasional ATV sebesar Rp 3 miliar. Itu belum kebutuhan Bagian Humas nantinya. 

“Sebelumnya DPRD Kota Batu menginginkan setiap taman bermain di seluruh desa/kelurahan tersedia jaringan internet gratis sebagai fasilitas penunjang,”timpalnya. 

Ketua Komisi C Khamim Tohari

Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Khamim Tohari berharap dengan kemudahan jaringan internet nanti bisa meringankan beban pelajar saat mengikuti kegiatan belajar mengajar secara daring. Bahkan bisa  mendukung aktivitas perekonomian masyarakat dengan memfungsikan jaringan internet. 

Misalnya, kata dia,  untuk bertransaksi jual beli online dan sebagainya.  “Jadi nanti pelajar atau murid serta masyarakat yang membutuhkan jaringan gratis tidak kesulitan. Mereka bisa mendatangi titik-titik yang sudah ditentukan,” pungkasnya (Gus) 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.