BATU (SurabayaPost.id) – Terjadinya banjir yang melanda kawasan Jalan Semeru, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu dinilai karena belum ada perencanaan penataan gorong-gorong yang baik. Penilaian tersebut disampaikan Ketua Fraksi Nasdem Sujono Djonet, Rabu (5/2/2020).
Sepanjang musim hujan di Batu ada dua kejadian, yakni di Songgoriti, Kelurahan Songgokerto terjadi longsor dan di Jalan Semeru, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu,Kota Batu,terjadi banjir. Bahkan beberapa tahun yang lalu menurut Djonet sempat ada kejadian banjir bandang di Sungai Brantas Kota Batu.
“Kejadian itu mengingatkan kita bersama, apakah dalam perencanaan di kawasan kota sudah ditata secara maksimal. Khususnya terkait drainase di wilayah Kota Batu. Bagaimana dari daerah hijau, bisa di perhutani dan bisa pula di lahan – lahan pertanian. Itu harus memperhatikan saluran – saluran drainase,” ungkapnya.
Itu, ungkap dia, bagaimana ketika musim hujan apakah airnya sudah bisa mengalir di titik – titik yang semestinya. Termasuk di tengah tengah kota sudah dibuat perencanaan drainase yang baik.
Yang berfungsi terkait gorong – gorong, itukan yang selama ini, menurut dia, perencanaan – perencanaan di Kota Batu masih belum ada. Sehingga pembangunan juga tidak ada acuannya.
“Ketika mengembangkan di Kota Batu, seperti halnya di daerah A itu targetnya seperti apa terkait saluran gorong – gorongnya yang ada. Sehingga ketika ada hujan deras tidak sampai terjadi adanya longsor maupun banjir,” tegasnya.
Apalagi, tegas dia, jangan sampai berdalih karena ada kiriman air dari daerah lain dan sebagainya. Dalam menyikapi adanya hujan deras itu sebuah berkah.Karena Kota Batu ini kota pertanian, jadi bagaimana kita mengkampanyekan untuk menabung air.
“Supaya pada musim kemarau nanti penguapannya itu bisa ditekan sehingga tanah tersebut bisa tetap dingin sehingga pertanian di batu juga akan lebih baik. Termasuk sumber – sumber air pun tidak akan cepat jadi menurun debit airnya,” ujarnya.
Karena ujar dia, yang seperti itulah yang belum dilakukan di Kota Batu secara maksimal. Terutama ,kata dia ,pada dinas yang membidangi ,termasuk perhutani dan dinas lingkungan hidup ( DLH),yang harus semangat menjaga ekologi di batui ini.
“Jadi harus saling menguatkan sama perhutani, untuk melakukan pencegahan sebaik baiknya.Karena yang harus dilakukan oleh kita ini untuk mengantisipasi.Jangan kalau sudah terjadi dan ada korban baru bertindak,” sindirnya.
Karena, menurut dia, perencanaan sebagai bentuk pencegahan hal yang bisa berdampak negatif pada Kota Batu belum dilakukan.
Yang menurutnya perencanaan Kota Batu ,tata kota yang kaitannya dengan kota wisata yang sedemikian banyak tamunya setiap tahun.
“Itu harus diantisipasi agar jangan sampai kalau berlibur ke Kota Batu merasa tak aman dan tak nyaman karena was – was dengan adanya bencana alam, longsor maupun banjir,” pesannya.
Jadi semua itu, pesan politisi dari partai Nasdem ini, terjadinya hujan deras anggaplah sebuah berkah dari Allah SWT yang harus tetap kita syukuri,” pungkasnya, sembari berpesan, harus ada pencegahan sebelum terjadi hal – hal yang tidak diinginkan agar tidak sampai terjadi banjir maupun longsor,” timpalnya (Gus)
Leave a Reply