MALANG (SurabayaPost.id) – Divisi Infanteri 2 Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat (Divif 2 Kostrad) Singosari, menggandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya untuk meningkatkan pengetahuan jurnalistik kepada Anggota Intel dan Penerangan dilingkungan TNI Angkatan Darat (AD).
Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 75 personel penerangan Satuan Jajaran (Satjar) Divif 2 Kostrad, baik Perwira Menengah (Pamen), Perwira Pertama (Pama), dan Bintara, yang digelar di gedung Sandoyo Madiv 2 Kostrad Singosari, Selasa (20/12/2022).
Asisten Intel (Asintel) Divif 2 Kostrad Singosari Kolonel (Inf) Erwin AT Wiyono mengatakan, kegiatan pembekalan jurnalistik kepada Anggota Intel dan Penerangan Divif 2 Kostrad dari berbagai daerah di Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Tengah (Jateng).
“Mereka ini sebelum mendapatkam materi jurnalistik dari Tim Pemateri PWI Malang Raya, terlebih dahulu mendapatkan materi dalam Rapat Evaluasi Bidang Intel/Pam Divif 2 Kostrad Semester II TA 2022,” ucapnya.
Erwin menjelaskan, dalam rapat evaluasi tersebut peserta mendapatkan materi dari tujuh orang pemateri, yakni Kepala Seksi Administrasi Intelejen (Kasimin) Letkol (Inf) Roni Hermawan, Pakum Mayor (Chk) Eka Yudha Kurniawan, dan Perwira Penerangan (Papen) Lettu (Arh) Muhamad Dwi Laksamana, serta Asintel Divif 2 Kostrad.
“Sedangkan untuk materi pembekalan terkait jurnalistik ada dua pemateri dari PWI Malang Raya, yakni Noordin Djihad selaku Kepala Sekolah Jurnalis Indonesia (SJI) Jatim dan Sunavip Ra Indrata Sekretaris PWI Malang Raya,” jelasnya.
Erwin berharap, para peserta yang merupakan anggota Intel dan Penerangan ini bisa lebih mengetahui bagaimana dalam membuat rilis kegiatan yang nantinya bisa menjadi sebuah berita, dan bisa ditayangkan di media.
“Selain pembekalan jurnalistik, juga diberi materi terkait Kode Etik Jurnalistik (KEJ), Undang-Undang (UU) Pers Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, dan bagiamana cara menghadapi wartawan sesuai dengan aturan yang berlaku,” terangnya.
“Ini kolaborasi yang ciamik, akan terus kita jalin. Karena ilmu jurnalistik sangat diperlukan, berikutnya pelatihan jurnalistik juga diberikan kepada ibu-ibu Persatuan Istri Tentara (Persit),” tegasnya.
Sementara itu, Kepala SJI Jatim, Noordin Djihad mengatakan, pelatihan jurnalistik kepada Anggota Intel dan Penerangan memang sangat diperlukan. Mengingat kegiatan mereka butuh narasi pelaporan yang tidak hanya kepada komandannya, tapi juga untuk kepentingan pemberitaan, yang nantinya bisa ditayangkan ke media baik itu cetak maupun online.
“Para peserta tidak hanya kita berikan materi saja, tapi juga mendapatkan praktek langsung dalam pembuatan rilis. Dengan begitu, mereka akan lebih trampil dalam penulisan rilis sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar,” tandas pria yang juga sebagai Kepala Sekolah Jurnalis Indonesia (SJI) PWI Malang Raya tersebut.
Sebagai informasi, dalam kegiatan pembekalan jurnalistik kepada Anggota Intel dan Penerangan Divif 2 Kostrad ini, dua narasumber dari PWI Malang Raya memberikan materi yang berbeda.
Untuk Kepala SJI Jatim, Noordin Djihad memberikan pelatihan untuk perkuat dalam pembuatan rilis, sedangkan sekretaris PWI Malang Raya Sunavip Ra Indrata, memberikan materi perkuat Media Massa versus Media Sosial. (*)
Leave a Reply