BNN Menghimbau Masyarakat Kota Malang Agar Tak Malu Direhab

Kasubbag Umum BNN Kota Malang, Kompol Yudha Wirawan (tengah)
Kasubbag Umum BNN Kota Malang, Kompol Yudha Wirawan (tengah)

MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Malang mengimbau masyarakat tidak perlu malu memberikan keluarganya untuk direhabilitasi. Himbau itu, disampaikan agar pemakai penyalahgunaan narkoba dan merupakan korban yang harus mendapat perhatian.

Kasubbag Umum BNN Kota Malang, Kompol Yudha Wirawan memberikan pesan ketika ada masyarakat yang disinyalir menyalahgunakan narkoba untuk bisa dibawa ke BNN Kota Malang. Sebab, pihaknya akan melakukan rehabilitasi, dan semuanya adalah gratis.

“Untuk masyarakat kami mohon tidak usah takut dengan BNN. Semuanya dijamin negara, dijamin UUD karena berbunyi penyalahguna adalah korban. Korban adalah wajib kita rehabilitasi,” tutur Yudha Wirawan usai mengikuti HUT BNN RI, Selasa (22/3/2022).

Yudha menjelaskan, pihaknya mempunyai Klinik Pratama, yang biasanya digunakan untuk rawat jalan. Sementara untuk rawat inap bisa dikirim ke Balai Rehabilitasi BNN.

“Bisa terdekat kita kerjasama dengan RSJ Lawang,” bebernya.

Kasubbag Umum BNN Kota Malang, Kompol Yudha Wirawan
Kasubbag Umum BNN Kota Malang, Kompol Yudha Wirawan

Jumlah orang yang sedang menjalani rehabilitasi sekitar 10 orang lebih. Tidak terlalu banyak sebab masyarakat melaporkan diri malu ketika ada keluarga sebagai penyalahguna. Sehingga pihaknya berkomitmen menjangkau dan merehabilitasi semuanya.

“Kalau pengguna kumpul komunitas lagi, pasti akan kambuh lagi,” bebernya.

Dirinya tidak menampik, selama pandemi kasus narkotika tidak tambah turun tetapi bertambah meningkat. Sebab, kata dia, jaringan narkoba memanfaatkan jasa pengiriman. BNN Bagian Hukum selama pandemi juga fokus ke covid-19, juga banyak menangkap melalui agen-agen pengiriman.

“Saya tidak menyebutkan agen yang mana, tetapi berapa kali itu besar-besar. Tidak kami sebutkan jumlahnya, ada sabu-sabu dan jenis gorila,” imbuhnya.

Jumlah peningkatan kasus selama ini meningkat diatas dua persen. Karena peredaran narkoba saja tidak ada mahasiswa, sehingga meskipun masa pembelajaran dalam jaringan (daring) tetap berjalan.

Ditambah jaringan narkoba juga menyasar semua lapisan masyarakat. BNN Kota Malang beberapa kali mendapati penyalahguna yang masuk dari berbagai kalangan usia.

“Tidak menutup kemungkinan, penyalahguna narkoba itu pejabat, anak anak, atau lainnya,” tandasnya. (lil)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.