Demi NKRI, Unidha Malang Gelar Konferensi Internasional 

Para pemateri dari mancanegara saat menjadi narasumber dalam konferensi internasional di Unidha Malang

MALANG  (SurabayaPost.id) – Demi Negara Kesatuan Republik Indonesia  (NKRI), Universitas Wisnuwardhana (Unidha) Malang menggelar konferensi internasional, Sabtu (13/10/3019). 

Itu mengingat,  keberagaman suku dan agama di Indonesia bisa menjadi aset dan anugerah. Namun, jika salah dalam pengelolaan, bakal  memicu gesekan. 

Bahkan, kata Wakil Rektor I Unidha, Suharto MPd, bisa menjadi  ancaman persatuan. “Karena itu, penting sekali mengingat dan memahami sejarah bangsa,” jelas dia.

Wakil Rektor I Unidha Malang, Suharto (kiri) menyerahkan cinderamata ke narasumber dari Inggris, Peter Carey

Makanya, kata dia, Unidha Malang, dengan mahasiswa dari berbagai daerah, terus berupaya membesarkan persatuan bangsa. Bahkan, melalui diskusi seminar International, Unidha mengajak masyarakat mengingat kembali perjuangan persatuan bangsa dan melek sejarah.

“Menyikapi Indonesia, beberapa lokasi sedang ada konflik dan banyaknya pendapat, kami laksanakan diskusi untuk keutuhan bangsa. Materi sejarah, mengingatkan kembali bahwa para pejuang tidak memandang asalnya. Namun satu tujuannya, untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Masih ingat pesan presiden pertama kita tentang Jas Merah, yang berarti jangan melupakan sejarah,” tutur dia..

Dengan tema ” The Ist International Conference Of Social Science And Sustainability Issues (IC3SI 2019)” Unidha menghadirkan pembicara dari mancanegara. Mereka adalah Peter Carey dari Inggris dan Max Lane dari Singapore.

Peserta seminar pose bersama narasumber di Unidha Malang

Menurutnya, dengan menjadikan orang luar negeri yang netral, akan memandang sejarah indonesia dengan lebih obyektif. Tidak ada tendensi apa apa, dan menyampaikan secara keseluruhan dan utuh.

“Untuk pembicara, kami hadirkan yang netral. Sehingga bisa obyektif memandang sejarah Indonesia. Indonesia yang begitu kaya akan keberagaman, harus terus dijaga. Ada ratusan bahasa yang dimiliki suku, beruntung kita mempunyai Bahasa Indonesia, sebagai bahasa persatuan,” lanjutnya.

Seminar itu sendiri, menghadirkan para dosen dari beberapa daerah di Indonesia. Diharapkan, nantinya bisa mengimbaskan di lembaga pendidikan masing masing. Mencintai dan penguatan sejarah bangsa, bisa juga menumbuhkan semangat nasionalisme. Dari data yang ada, Indonesia terdiri dari 16.056 pulau, 2,01 juta Km daratan, 3,25 km lautan, 34 provinsi dan 519 kabupaten/kota. (lil) 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.