MALANG (SurabayaPost.id) – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 5 Kepanjen, Kabupaten Malang, Jatim boleh merasa bangga. Pasalnya, SMK di bawah bendera Muhammadiyah ini kini memiliki Gedung Seni Budaya yang dilengkapi fasilitas untuk bioskop.
Gedung Seni Budaya tersebut diresmikan Mendikbud Prof Dr Muhadjir Effendy MAP, Senin (4/2/2019). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan telah memberikan fasilitas berupa laboratorium seni budaya dan film di sekolah-sekolah sejak 2014.
Untuk tahun 2019 ini giliran SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen, Kabupaten Malang. SMK tersebut mendapat hibah berupa gedung laboratorium seni budaya yang dilengkapi bioskop mini.
Kepala SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen, Arief Joko Suryadi mengaku lega dsn bangga. Dia mengatakan, gedung seni budaya tersebut sangat representatif.
Menurutnya, selama ini di Kabupaten Malang, khususnya bagian Selatan, masih minim fasilitas untuk pengembangan seni budaya dan perfilman. “Gedung ini sangat representatif untuk mengembangkan potensi anak-anak dalam bidang seni budaya itu,” kata dia bangga.
Dia menjelaskan bahwa di Malang Selatan ini, sangat susah ditemukan fasilitas seperti itu. “Untuk tari dan nonton film saja sudah susah. Kami harus ke kota dulu,” kata Arif di sela-sela kegiatan peresmian gedung laboratorium seni budaya di SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen.
Selama ini, kata dia, anak didiknya telah menunjukkan potensi dalam industri perfilman dan seni budaya. Terbukti, mereka merupakan salah satu pelopor hadirnya film Darah Biru Arema beberapa waktu silam.
“Tahun ini kami juga ditunjuk sebagai pioneer sekolah produksi film. Anak-anak sudah membuktikan dengan produksi film yang fenomenal, Darah Biru Arema,” terangnya.
Di SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen memiliki 453 siswa, jurusan produksi film memang menjadi unggulan. Berbagai prestasi baik tingkat daerah, provinsi hingga nasional pernah ditorehkan SMK yang berada di Jalan Bromo ini.
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy menyampaikan, pemerintah pusat berupaya semaksimal mungkin memberikan bantuan ke sekolah-sekolah. “Pemerintah memang terus memberi bantuan pada sekolah baik negeri dan swasta seluruh Indonesia. Tapi karena jumlahnya (anggaran) terbatas, jadi tidak semua kebagian, harus bergantian,” ujar Muhadjir. (lil)
Leave a Reply