Geliat Petani di Tengah Pandemi Mengirim Sayur ke Taiwan

Satu kontainer sayuran yang siap diekspor ke Taiwan

BATU (SurabayaPost.id) – Kendati masih di tengah murkanya pandemi Covid-19, petani bunga masih bisa bergeliat. buktinya,  Rudi, petani bunga di kawasan Jalan Cemara Intan, Dusun Cangar, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. 

Dia   mengaku masih mampu menembus pangsa pasar internasional. Menurut dia selama pandemi ini mengirim   puluhan ton sayuran ke Taiwan.

Menurut Rudi, dirinya ditarget dalam satu tahun mengirimkan 700 kontainer. Untuk itu, ia mengaku saat ini hanya mendapatkan supply dari 10 petani Kota Batu, termasuk mendapatkan bantuan dari Pujon, Tengger, Tulungagung, dan Jember. 

Ditambah, untuk memenuhi target pengiriman satu minggu sebanyak 3 kali. “Itu setidaknya harus berasal dari luas lahan sekitar 30 hektar,” katanya.

Itu, kata dia, dalam pengiriman pertama yang dilakukan berupa sayuran Gubis sejumlah 1550 karung kol, 1240 karung selada letuce dan 1550 karung sawi.Dengan begitu, ia mengaku berani membeli produk para petani diatas harga pasar dengan catatan spesifikasi yang terpenuhi.

“Kalau harga pasar Rp 700 maka kami berani membeli Rp 2000. Namun spesifikasinya harus sesuai agar pasar tradisional tetap berjalan dengan bagus,” ujarnya.

Dengan begitu, kedepannya bakal mengajak seluruh petani lokal di Kota Batu dengan menambah luasan lahan tanam menjadi 50 hektar.

Terkait dengan itu, Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Batu Ludi Tanarto mengaku sangat mengapresiasi terobosan tersebut.

“Tentunya Pemkot Batu bangga dengan capaian petani daerahnya sendiri.Dengan begitu, seharusnya juga perlu adanya pendampingan supaya bisa semakin menghidupkan kondisi perekonomian petani sayur di Kota Batu,” harapnya.

Itu, kata dia, Pemkot yang mengurus birokrasinya untuk bisa menembus pasar internasional lainnya.Sehingga tidak hanya di taiwan (lil)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.