GRESIK (SurabayaPost.id) – Anggota DPRD Kabupaten Gresik Fandi Akhmad Yani mengapresiasi adanya warung kopi (warkop) sampah, Jl. Kramat Langon no.58 Sidokumpul, Gresik. Menurutnya keberadaan warung kopi sampah adalah salah satu solusi produksi sampah setiap tahun semakin meningkat yang menjadi problem lingkungan.
Beberapa hari ini Warkop sampah menjadi perbincangan dan bahkan viral dimedsos. Pasalnya, untuk menikmati minuman kopi, setiap pengunjung tak perlu membayar dengan uang. Pengunjung hanya perlu membawa sampah sebagai pembayaran, seperti kertas, kardus, serta bahan-bahan dari plastik.
Untuk pengelolaan sampah, warkop sampah milik Nunki Abdurrahman (26) ini kemudian bekerjasama dengan Karang Taruna Sidokumpul, yang diketua Imam Wahyu (40).
Sampah-sampah itu kemudian diolah menjadi berbagai macam kerajinan, mulai dari lampu hias, pot bunga, hingga beberapa kursi plastik dan meja hias, untuk dijual secara langsung maupun online.
Menurut Gus Yani, sapaan akrab Fandi Akhmad Yani, inovasi dan kreasi yang dilakukan Nunki bersama Kartar Sidomukti layak diapreasiasi. “Ini bisa menjadi energi baru generasi solusi dalam mengatasi persoalan sampah,” ungkapnya, Sabtu (7/9/2019).
Politis dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menganggap sumber daya manusia (SDM) unggul begitu tampak dari gerakan yang dilakukan pengelola warkop sampah.
“Adanya embrio enterprenuership yang tidak hanya sekedar mencari profit, tetapi juga sadar akan dampak lingkungan,” tutur Gus Yani.
Tak hanya menikmati kopi warkop sampah. Gus Yani juga berbagi pengalamannya sebagai pengusaha kepada generasi milenial yang sedang nongkrong. Tak lupa, dia juga meminta masukan dari para pemuda.
Dirinya berharap, semangat warkop sampah bisa menular pada generasi milenial di Kota Pudak. “Semoga kopi sampah juga lahir di kampung-kampung lainnya,” pungkasnya. (adv)
Leave a Reply