GRESIK (SurabayaPost.id)–Pengembangan bisnis PT Gresik Migas (GM) menggeliat. Perusahaan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik ini tahun 2006 hanya bermodal awal sebesar Rp8 miliar. Perusahaan yang dipimpin Habibullah ini sejak 2011-2022 sudah setor PAD sebesar Rp51,536, 933, 324,-
Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 15 tahun GM meresmikan Pertamina Shop (Pertashop) dilingkungan pemkab Gresik, Selasa (27/11/22). Bisnis PTGM yang membidik kebutuhan bahan bakar non subsidi mobil dan motor plat merah cukup strategis.
“Alhamdulillah PTGM secara bisnis sehat dan untung. Kami akan terus berupaya mengembangkan sayap bisnis bersekala besar kecil dan yang penting untung. Yang pasti kami tidak pernah merugi. Karena sejak tahun 2011 sampai 2022 sudah setor PAD sebesar Rp51,536, 933, 324. Kami hanya bermodal Rp8 miliar. Dan aset kami meningkat,” ungkap Dirut PTGM Habibullah usai peresmian Pertashop, Selasa (29/11/22).
Dirut PTGM Habibullah menyampaikan, pendirian usaha Pertashop dilingkungan Pemkab Gresik tidak hanya bertujuan bisnis semata. Tetapi setidaknya menjadi sinergitas antara BUMD dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemkab Gresik dalam upaya pemenuhan kebutuhan BBM non subsidi.
“Untuk pemenuhan BBM non subsidi kendaraan dinas dilingkungan Pemkab Gresik tercapai sehingga semangat terhadap kepatuhan terhadap peraturan pemerintah terhadap penggunaan BBM non subsidi bagi kendaraan dinas di instansi pemerintahan bisa diimplementasikan,” kata Habibullah usai peresmian siang kemarin.
Ia menambahkan, dalam jangka panjang diharapkan seluruh kebutuhan BBM setiap OPD di lingkungan pemkab sudah di kerjasamakan dengan PT Gresik Migas (perseroda) selaku BUMD milik daerah. Pertashop di lingkungan pemkab ini bisa terwujud atas kerjasama dengan PT pertamina Patra Niaga sebagai pemasok BBM.
“PT Gresik Migas berkomitmen untuk bisa memberikan kontribusi dalam hal pelayanan atas kebutuhan BBM non subsidi dilingkungan pemerintah daerah dan juga BBM subsidi bagi para nelayan sesuai intruksi Bapak Bupati Gresik,” tandasnya.
Pada kesempatan sama, Habibullah mengatakan, ada beberapa rencana bisnis yang harus dijalankan tahun ini, sesuai amanah yang sudah diberikan Bupati. Di antaranya melanjutkan penyaluran gas dan keinginan Bapak Bupati untuk pelayanan pemenuhan BBM terhadap masyarakat nelayan.
“Kehadiran BUMD ini harus dapat dirasakan masyarakat, pertama pelayanan terhadap nelayan. Gresik Migas sekarang punya SPBUN di Campurejo yang melayani nelayan 8.000, sampai 9.000, liter perhari,” terangnya.
Kedua, lanjut pria yang akrab dipanggil Habib itu menuturkan, pelayanan terhadap masyarakat umum yang non subsidi. Salah satunya pembangunan pertashop ini, sesuai harapan bupati untuk melayani kendaraan operasional ASN yang menggunakan BBM non subsidi.
“Gresik Migas juga akan mengajukan perizinan terkait pengelolaan sumur tua yang ada di Gresik. Dirinya sudah mengajukan rekomendasi kepada Gubernur. Serta menyiapkan rekomendasi tingkat Kabupaten yang nantinya akan berkoordinasi dengan Dinas ESDM Provinsi Jatim,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gresik Achmad Washil menjelaskan, memasuki usia ke-15, PT Gresik Migas telah memberikan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2022 sebesar Rp 1 milliar. “Kedepan ada banyak program kegiatan pembangunan SPBUN, tahap pertama sudah di bangun di Desa Campurejo Kecamatan Panceng, “terangnya.
Sekda menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan BBM tahun depan SPBUN juga akan di bangun di Desa Randuboto Kecamatan Sidayu, Desa Karang Rejo Kecamatan Manyar dan Kelurahan Lumpur Kecamatan Gresik.
“Ini merupakan terobosan Gresik Migas yang selama ini menjadi bagian yang tak terpisahkan. Dalam pelayanan pemenuhan BBM kepada nelayan, yang sebelumnya tidak ada, baru kali ini SPBUN telah terealisasi, “ungkap Washil.
Selain itu, menurut Sekda terkait potensi gas yang ada dan selama ini dibiarkan, keberadaan sumur tua di Kabupaten Gresik ini cukup banyak. Baik di wilayah dalam kota dan wilayah Gresik Utara, potensinya sesuai dengan apa yang ada di Kementrian ESDM cukup banyak.
“Jika tidak ditangani oleh pusat, maka ada baiknya dari daerah melakukan aktifitas pengelolaan atau eksplorasi bisa dikelola oleh Gresik Migas. Ini akan menjadi bermanfaat, mendukung suport energi di wilayah Jawa Timur dapat dicukupi oleh Gresik Migas,” bebernya.
Sekda Washil mengapresiasi adanya Pertashop dari PT GM, menurutnya selama ini terkait pembayaran bensin atau pertamax dilakukan dengan konsep tunai sekarang bisa dengan non tunai. “Dengan konsep non tunai beberapa hal akan dilakukan adalah menjalin kerjasama dengan Pertashop ini,” katanya.
Dirinya berharap seluruh OPD nantinya membuat Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Gresik Migas. Tentu kata dia akan dilakukan koordinasi seluruh pimpinan OPD dan jajaranya.
“Sebelum awal 2023, PKS ini sudah harus dilakukan PTGM. Dengan berkoordinasi bersama OPD yang ada di Komplek Kantor Bupati Gresik,” tandasnya. (uki)
Leave a Reply