MALANG (SurabayaPost.id) – Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Malang melakukan terobosan khusus menghadapi era digital, revolusi industri 4.0. Untuk itu, Dindik menerapkan Education Public Service (EPS) berbasis Information Technology (IT).
Kepala Dindik Kabupaten Malang, M Hidayat mengatakan bila hal itu dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan. “Caranya dengan berinovasi pakai EPS untuk menjawab tantangan di era digital ini,” kata dia, Jum’at (11/1/2019).
Dia menjelaskan bahwa EPS itu akan digunakan di seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Malang. Untuk sementara ini kata dia diujicobakan di beberapa sekolah dan lembaga pendidikan.
“EPS ini sudah kami uji coba di beberapa sekolah yang langsung terhubung dengan server Dinas Pendidikan. Nanti dalam kurun waktu 2 minggu hingga 1 bulan akan kami adakan evaluasi,” ungkapnya.
Karena wilayah Kabupaten Malang yang sangat luas, lanjut Hidayat, pihaknya masih membutuhkan waktu dan proses yang sedikit lebih lama untuk menerapkan EPS ini, mengingat kondisi geografis kabupaten setempat yang beragam.
“Wilayah kita kan luas sekali, jadi harap maklum kalau prosesnya lama. Apalagi untuk persiapan akses internet beserta perangkatnya untuk di beberapa daerah kan juga ada yang masih susah untuk dijangkau,” jelasnya.
Dalam penerapan EPS ini, tambah Hidayat, pihaknya akan menggunakan anggaran dana dari kontribusi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar 20 persen.
“EPS ini sudah kami sosialisasikan pada tahun 2018 lalu. Itu melalui koordinator wilayah (Korwil) di 33 Kecamatan. Diharapkan tahun ini sudah bisa digunakan oleh 1.165 lembaga,” kata dia.
Meski begitu dia mengakui bila ada beberapa lembaga yang offline karena akses dan perangkatnya masih belum bisa dijangkau. “Tapi, tetep harus ada pelaporannya. Karena, didalam EPS itu, seluruh sistem keadministrasian ada di dalamnya, termasuk pelaporan dana BOS dan sistem pembelajarannya,” pungkasnya. (lil)
Leave a Reply