BATU (SurabayaPost) – Walikota Batu Hj Dewanti Rumpoko mempromosikan potensi investasi di Kota Batu. Promosi itu dilakukan saat menghadiri Seminar Nasional, akselerasi inovasi pembiayaan untuk percepatan pembangunan infrastruktur daerah, yang diselenggarakan Kemenko Perekonomian Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, di Amarta Hills Hotel and Resort Kota Batu, Jumat ( 8/3/2019).
Hadir juga dalam seminar tersebut Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso, serta Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK RI Antonius Hari PM, Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Investasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mochamad Natsir. Selain itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) wilayah IV Jawa timur Difi Ahmad dan Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat ,M Taufik Budi Santoso, Kepala Bappeda Kabupaten Probolinggo, Tutug Edi Utomo serta ratusan peserta seminar.
Dewanti Rumpoko dalam sambutannya mengucapkan selamat datang dan mengutarakan rasa terima kasihnya. Sebab, Kota Batu dijadikan tempat acara yang sangat bermanfaat.
“Mudah – mudahan di udara yang dingin dan sejuk ini kegiatan seminar berjalan baik dan mendapatkan hasil yang bermanfaat. Kota Batu tahun ini sudah menginjak ke angka 18 tahun, sejak dipimpin Kepala Daerah yang sebelumnya oleh tiga Kepala Daerah,” kata Dewanti Rumpoko.
Untuk itu, Kepala Daerah yang pertama perempuan di Malang Raya ini, menjelaskan kepemimpinan Kepala Daerah Kota Batu yang sebelumnya dan kepemimpinan dirinya.
“Pertama Kota Batu, dipimpin Almarhum, H, Imam Kabul sebagai Wali Kota Batu yang pertama, kemudian kepemimpinan yang kedua, dipimpin Eddy Rumpoko dan yang ketiga saya sendiri,” tandasnya.
Maka dari itu, menurut Politisi dari Partai PDIP ini, mengaku Kota Batu, yang notabene Kota Kecil yang hanya memiliki tiga Kecamatan,dari 19 Desa dan 5 Kelurahan.
“Praktis dari sejumlah 24 Desa dan Kelurahan yang tergabung di Kota Batu dari jumlah penduduk sekitar 210 ribu jiwa. Namun dengan kemajuan Kota Wisata Batu dalam setiap tahunnya bisa menyedot wisatawan mencapai sejumlah 5 juta wisatawan yang datang ke Kota Batu,” tutur Dewanti Rumpoko.
Lantas dengan perputaran waktu, tutur dia, dalam setiap tahunnya, jumlah wisatawan yang datang ke Kota Wisata Batu terus meningkat. Dia sebutkan ditahun ini 2019, sudah meningkat kisaran sejumlah 6,45 juta wisatawan.
“Kota Batu adalah Kota kecil, dimana yang bisa dieksplor hanya 35 persen ,sedangkan 65 persennya, adalah hutan. Maka dari sejumlah 35 persennya, artinya separuhnya adalah lahan hijau. Dengan begitu, tidak sampai mencapai 20 persen lahan yang bisa dibuat beraktifitas atau bisnis,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ungkap dia, dicontohkannya ditahun sebelumnya, Dewanti Rumpoko dalam kepemimpinannya mengaku telah memperoleh penghargaan pertumbuhan ekonomi tertinggi.
“Penghargaan yang kita dapat, penghargaan pertumbuhan ekonomi tertinggi se-Indonesia sekitar 6,24 persen. Dengan angka rasio sangat kecil, 0,28 persen,” pungkasnya. (gus)
Leave a Reply