MALANG (SurabayaPost.id) – IKIP Budi Utomo, bakal menggelar wisuda sarjana dan pascasarjana, di GOR Ken Arok Malang, Jatim, Sabtu (27/7/2019). Pengemasan wisuda kedua tahun 2019 ini mirip dengan wisuda pertama yang digelar 30 Maret 2019 lalu, yakni Wisudatainment dalam Miniatur Indonesia.
Pada wisuda periode pertama itu sekitar 1.232 wisudawan. Sedangkan kali ini ada 1.269 mahasiswa yang akan diwisuda.
Mereka sudah mengikuti prosesi gladi bersih di GOR Ken Arok Malang, Jumat (26/7/2019). Proses tersebut ditinjau langsung Rektor IKIP Budi Utomo (IBU), Dr H Nurcholis Sunuyeko Msi.
Ribuan wisudawan tersebut, berasal dari tujuh program studi (S1) dan magister pendidikan olahraga (S2). Jumlahnya 1.257 mahasiswa S1 dan 12 mahasiswa S2. Mereka mengikuti yudisium pada periode 18-1 dan 18-2, di tahun akademik 2018/2019.
‘’Ini memang hal yang baru. Ketika wisuda ke-32, berdekatan waktunya dengan wisuda ke-33. Karena memang yang lulus yudisium, harus segera di wisuda. Jadi tidak perlu ditunda-tunda lagi,’’ ujar Rektor Nurcholis Sunuyeko.
Sebagai sebuah kampus yang disebut miniaturnya Indonesia, wisudawan kali ini, mayoritas juga masih berasal dari luar Jawa. Bahkan angkanya mencapai 60 persen. Tak heran jika nantinya, dalam acara yang dihelat di GOR Ken Arok itu, bakal diwarnai berbagai ragam budaya nasional.
‘’Semuanya disajikan dalam konsep wisudatainment. Sebuah prosesi wisuda, yang tidak meninggalkan kesakralan, tetapi dibalut dengan muatan entertainment. Perpaduan itu menjadi ciri khas kami, untuk melepas mahasiswa. Karena IKIP Budi Utomo ini adalah kamus beragam budaya,’’ tandas Nurcholis, yang baru saja kembali dari Brunei Darussalam.
Wajar jika dalam wisuda besok, muncul pula kejutan-kejutan yang terkait dengan tantangan kondisi dan situasi bangsa saat ini. Yakni ketika Indonesia, tengah mempersiapkan diri menghadapi era industri 4.0.
Yakni, ketika dunia pendidikan, harus ada perubahan dari cara belajar, pola pikir serta bertindak, dalam mengembangkan inovasi kreatif di berbagai bidang.
Perubahan-perubahan itulah, yang harus diimplementasikan. Tetapi bukan lantas, justru menjadi tekanan bagi wisudawan. Mereka tetap harus berada dalam sebuah keluarga, yang selalu memberikan kebahagiaan.
‘’Perlu diingat pula, wisudawan itu juga calon-calon pendidik, yang telah ditempa oleh dosen yang kompeten dan profesional di bidangnya, untuk dapat mengabdi di seluruh wilayah Indonesia. Terbukti, alumni yang diwisuda sebelumnya, banyak yang diterima menjadi PNS di berbagai wilayah di Indonesia,’’ sebutnya.
Sementara itu, untuk wisudawan terbaik dalam wisuda ke – 33 ini, adalah Anista Vera Dwi Lestari. Mahasiswi dari program studi Pendidikan Biologi dengan IPK 3.96. Disusul Sonya Aprilia Yolanda, dari program studi Pendidikan Bahasa Indonesia, dengan IPK : 3.94. Kemudian Nur Khulaifatur Rosidah, dari program studi Pendidikan Matematika, dengan IPK 3.93. (lil)
Leave a Reply