MALANG (SurabayaPost.id) – Jilin International Studies University (JISU) dari Jilin People’s Republic of China menggandeng IKIP Budi Utomo (IBU) Malang untuk menjalin kerja sama. Untuk itu, utusan dari JISU, Prof Wang Zhiguo menemui Rektor IBU Malang, Dr Nurcholis Sunuyeko di kampus C IBU Malang, Selasa (2/7/2019).
Dekan Wang Zhiguo mewakili Rektor JISU, Prof Qin He menguraikan minatnya untuk bekerja sama dengan IBU Malang. Dia dipandu pejabat KBRI Beijing, Yaya Sutarya.
Dia mengatakan bila kerja sama itu tidak hanya melibatkan mahasiswa, tapi juga dosen dan kelembagaan. Fasilitatornya adalah atase pendidikan KBRI di Beijing.
Dalam pertemuan itu sepakat, kedua kampus akan saling tukar mahasiswa dan dosen. Bahkan program double degree (gelar ganda), juga langsung disetujui. Dengan pola beasiswa penuh.
”Nantinya mahasiswa IBU akan kuliah di JISU dan mendapat gelar sarjana disana. Sebaliknya mahasiswa JISU kuliah di IBU dan juga dapat gelar dari IBU. Jadi mereka bisa dapat dua gelar sekaligus,” sebut Nurcholis, usai teken naskah kerjasama.
Sedang pertukaran dosen, nantinya dosen JISU akan mengajar bahasa Mandarin di IBU, sambil belajar bahasa Indonesia. Demikian sebaliknya. Dosen IBU mengajar bahasa Indonesia di JISU.
Program double degree itu sendiri, sudah memiliki payung hukum. Baik di Indonesia maupun di China. Melibatkan Menristekdikti dan Mendikbud.
Titik fokus pada kerjasama kali ini, memang bahasa Indonesia. Mahasiswa tidak sekadar kuliah, tetapi juga tinggal bersama warga setempat. Termasuk mempelajari budaya Indonesia.
”Mahasiswa nanti, tidak hanya kuliah di kampus. Mereka juga hidup di masyarakat setempat, agar bisa mempelajari kebudayaan lokal. Budaya itulah yang menjadi nilai tambah,” sebut Rektor IBU.
Ditambahkan Prof Wang, pihaknya sangat berharap program kerjasama, bisa segera direalisasikan tahun ini juga. Apalagi pemerintah China, menyediakan banyak kuota beasiswa, bagi mahasiswa Indonesia.
Hingga tahun ini, dari data KBRI di Beijing, ada 15.700 mahasiswa menempuh pendidikan di China. Mulai jenjang S1 hingga S3. 95 persen diantaranya mendapat beasiswa penuh dari pemerintah China.
”Tetapi tidak menutup kemungkinan, mahasiswa JISU nanti tidak sekadar belajar bahasa Indonesia. Mereka juga bisa mempelajari ilmu-ilmu yang lain di IKIP Budi Utomo,” jelas Prof Wang.
Di JISU sendiri, memiliki 46 program bahasa dari seluruh dunia. Termasuk bahasa Indonesia di Fakultas Bahasa Oriental.
Yaya Sutarya, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI di Beijing menyebut, pemilihan IKIP Budi Utomo, didasarkan pada track record IBU, terkait pengelolaan kerjasama. Bahkan IBU satu-satunya perguruan tinggi swasta di Malang, yang mendapat kepercayaan dari pemerintah.
”Tahun ini saja, akan ada kuota 2000 beasiswa dari Kedutaan China di Jakarta. Belum dari Kemenristekdikti dan dari provinsi. Jadi peluang kuliah di China sangat terbuka lebar,” tandas Yaya. (lil/aii)
Leave a Reply