MALANG (SurabayaPost.id) – Lembaga sosial Jaringan Kemanusiaan Jawa Timur (JKJT) menggarap film pendek berjudul Koncoku Dulurku. Untuk itu, JKJT menggelar diskusi film pendek tersebut bersama aktor dan film maker kawakan di RM Kertanegara, Kamis (17/12/2020).
Itu mengingat, produksi film Koncoku Dolurku ini digarap langsung oleh anak jalanan binaan mereka. Jal itu mulai dari produser, sutradara, hingga kru film.
Film tersebut ditayangkan di youtube. Hingga kini sudah memasuki episode ke 3. Ditargetkan rampung hingga total 15 episode pada Februari 2021 nanti.
Untuk episode 4, akan secara khusus mengambil scene sosial dan latar tempat di Kota Malang. Makanya diskusi film itu menghadirkan narasumber pegiat film nasional ternama. Mulai Ade Sabana (Senior Kaifang), Achmad Syaiful (DOP), Harry Soeharyadi (Sutradara).
Lalu, ada Budhi Wibawa (Dosen Perfilman IKJ), Kelvin Nugroho (Editor) hingga Yussy Poerwati (Pemeran Film Cut Nyak Dhien).
Ketua Umum JKJT, Agustinus Tedja Bawana mengatakan langkah ini untuk menyemangati anak jalanan.
“Agar mereka tetap semangat dan produktif dalam berkarya, khususnya dalam dunia seni peran dan film,” ujar Ayah Tedja, sapaannya, kepada wartawan, Kamis (17/12).
Terlebih virus Covid-19 memberi dampak ke semua lini kehidupan masyarakat.
“Semua dampak itu yang akan kami rekam dalam film Koncoku Dulurku. Mengangkat isu-isu semua masalah yang timbul dari pandemi,” jelasnya.
Ayah Tedja mengharap film pendek tersebut bisa menjadi edukasi sekaligus menebar semangat positif kepada semua masyarakat.
Dalam waktu dekat JKJT juga akan menggarap proyek film besar target mengikuti ajang Festival Film indonesia.
“Film itu nanti akan mengangkat sekelumit kisah tentang Gunung Arjuno, gunung tertinggi dan terangker di Malang,” tuturnya.
Tak tanggung-tanggung, dalam pembuatan film ini juga akan melibatkan tokoh dan budayawan Kota Malang.
“Seperti salah satunya Ki Jati Kusumo, selaku sesepuh budayawan Kota Malang. Bahkan tidak menutup kemungkinan untuk menggandeng aktor dan aktris nasional,” ungkapnya.
Dia mengatakan semoga spirit tersebut juga menular pada masyarakat untuk bangkit dari pandemi.
“Bahwa dalam situasi kondisi apapun, kita harus tetap produktif dan semangat berkarya,” tutupnya. (Lil)
Leave a Reply