Kebanjiran, Wali Kota Sutiaji Langsung Amankan Warga Sekitar DAS Brantas

Wali Kota Sutiaji ketika di lokasi banjir untuk melalukan pengamanan pada warga.

MALANG (SurabayaPost.id) – Pemkot Malang melalui  Wali Kota Sutiaji langsung bergerak cepat mengamankan warga. Itu setelah mengetahui warga di sekitar Daerah Alitan Sungai (DAS) Brantas kebanjiran, Kamis (4/11/2021).

Wali Kota Sutiaji bahkan  terjun langsung di sejumlah wilayah terdampak banjir bandang Sungai  Brantas  itu. Dia mengunjungi warga  terdampak banjir itu di beberapa daerah. 

Ada  empat  wilayah yang terdampak banjir bandang. Di antaranya Kampung Putih, Bougenville Jatimulyo, kawasan Samaan dan Kotalama.  

Mereka yang tetdampak di empat wilayah itu untuk sementara oleh petugas diungsikan ke daerah penampungan. Daerah tersebut  dinilai aman dan dianggap sebagai tempat strategis sebagai langkah antisipatif terhadap potensi susulan. 

Selain itu,  Wali Kota Sutiaji juga menetapkan lokasi sebagai dapur umum. “Tempatnya di area wisata Brawijaya Edupark. Itu kami jadikan dapur umum,” jelas dia saat didampingi Kepala Diskominfo Kota Malang, Nur Widianto. 

Dia menjamin semua kebutuhan pengungsi akan dipenuhi. Dia sebutkan seperti makanan, air bersih,  selimut, obat-obatan dan   tenaga medis yang langsung diterjunkan ke lokasi. 

Meski begitu dia menegaskan bahwa BPBD Kota Malang masih terus melakukan pendataan. Itu terkait warga terdampak dan jumlah kerusakan akibat banjir bandang. 

Menurut dia, sesuai laporan taksiran awal kerusakan itu ada 51 rumah di Kampung Putih, 61 rumah di Jatimulyo. Selain itu di Samaan sebanyak 30 rumah dan Kotalama sebanyak dua rumah. 

Wali Kota Sutiaji mengunjungi warga terdampak banjir bandang Brantas di penampungan sementara

Sedangkan taksiran awal jumlah warga yang tetdampak dan diungsikan, kata dia sebanyak 200 orang di Jatimulyo, Kampung Putih 175 orang. Sementara di Samaan sebanyak 100-150 jiwa. 

Untuk itu, kata Sutiaji, relawan dari berbagai elemen ikut bergerak. Mereka serentak menangani dan  membantu warga yang terdampak banjir bandang. 

Mereka, tegas dia, tidak hanya membantu yang terkait material. Namun, terang Sutiaji,  kondisi psikologis mereka, khususnya anak-anak juga mendapat perhatian dan penanganan. 

Karena itu, tutur Sutiaji, psikologis anak-anak di lokasi  penampungan diperhatikan secara khusus. “Mereka diajak melakukan sejumlah aktivitas permainan. Harapannya agar mereka bisa terhibur,” katanya. (Lil) 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.