MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur (Jatim) selesai melakukan penyelidikan pasca kebakaran di Gedung Malang Plaza, Jl KH Agus Salim, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Kamis (04/05/2023).
Empat anggota Tim Labfor Polda Jatim yang dipimpin oleh Kombes Pol Joko Siswanto, saat keluar gedung pada pukul 11.30 WIB, terlihat membawa dua kantong.
Kepada awak media, Joko mengungkapkan, kedua kantong yang dibawa anggotanya usai melakukan penyisiran di gedung tiga lantai tersebut, yakni abu arang dan juga kabel listrik.
“Itu Arang abu dan kabel. Kita dapatkan dari lantai satu, dua dan tiga,” ujar Kombes Joko.
Dua kantong berisikan abu arang dan juga kabel tersebut, nantinya akan dilakukan uji lab di kantor Labfor Polda Jatim.
Joko menyebutkan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan dengan metode khusus bernama GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectrometry) untuk mengetahui kandungan Arsen yang ada dalam abu arang tersebut.
“Kita periksa dengan alat GC-MS atau grafik agar tahu bahan-bahan yang mudah terbakar apa,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, tahapan yang dilakukan nanti, yakni mengekstrak bahan lalu di injek dengan alat khusus dan kemudian bakal dikorelasikan satu dengan yang lain.
“Kita periksa di kantor ya. Indikasinya apa, belum berani saya jawab, karena belum kami periksa,” tandasnya.
Sebagai informasi, penyisiran oleh Tim Labfor Polda Jatim ini merupakan kali kedua yang dilakukan. Sebelumnya, Tim Labfor Polda Jatim sudah mendatangi lokasi kebakaran sejak Rabu (03/05/2023) kemarin namun hasilnya belum maksimal.
Sebab, lantai dan barang yang hangus terbakar di dalam gedung masih panas dan tak bisa diperiksa keseluruhan. Saat ini, pihaknya berhasil memeriksa seluruh lantai dan membawa dua kantong plastik berisikan abu arang dan kabel listrik.
Disinggung apakah dengan begitu pemeriksaan di lokasi sudah selesai, Kombes Joko menerangkan itu sesuai keperluan. Artinya, jika masih merasa diperlukan data lagi, bisa saja dilakukan lagi.
Termasuk apakah lokasi sudah aman untuk pemilik stand melihat ke ke dalam gedung, menurut Joko, hal itu bukan kewenangannya.
“Tugas kami itu, mencari titik api pertama dan mengetahui penyebab kebakaran. Kalau pemilik stand boleh masuk apa tidak, bukan ranah kami,” pungkasnya. (lil)
Leave a Reply