Sementara itu, Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Malang, Rimzah Jubair menjelaskan bahwa terdapat pertimbangan matang dalam memasangkan Wahyu dan Ali. Salah satunya PSI yang sama-sama tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
“Pak Wahyu dan Mas Ali juga sering ketemu dan sepakat untuk satu visi-misi,” ujarnya.
Keduanya juga sepakat untuk menyukseskan program-program pemerintah pusat apabila terpilih menjadi Kepala Daerah Kota Malang.
“Jika Pak Wahyu dan Mas Ali mendapatkan posisi menjadi Wali Kota maupun Wakil Wali Kota Malang, agar menyukseskan program dari pusat. Khususnya kepemimpjnan Prabowo-Gibran untuk diaplikasikan di Kota Malang,” tegasnya.
Menurutnya, bakal pasangan calon ini akan mendaftar di KPU Kota Malang pada 28 Agustus 2024. Bahkan 1.500 pendukung akan ikut mengantarkan bapaslon ini.
“1.500 masa dari 13 parpol Koalisi Malang Mbois akan mengantarkan pengantin kami,” tandasnya.
Ditempat yang sama, Ali Muthohirin mengatakan bahwa dirinya yang dipercaya sebagai bakal calon N2 akan berkolaborasi dengan Wahyu Hidayat dalam memajukan Kota Malang.
Dirinya sebagai kader DPP PSI yang memiliki 2 kursi dan dipilih sebagai calon N2 menurutnya merupakan keputusan para pimpinan partai.
“Jadi ada sinergitas bahwa kami punya garis milenial yang besar, punya kedekatan dengan pusat. Jadi pak Wahyu dari birokrat dan saya mengelola tata kota ini yang selaraskan untuk Kota Malang,” ucapnya.
“Lalu kami juga terinspirasi dengan pasangan Prabowo-Gibran yang itu ingin kami sukseskan di Kota Malang,” pungkasnya. (lil)