MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Kota Malang kini menghadapi darurat lahan makam umum. Kondisi ini disampaikan oleh para tokoh masyarakat Kelurahan Gading Kasri yang mengeluhkan keterbatasan lahan makam di wilayah mereka , di agenda cangkrukan bareng Dewan.
Beberapa makam bahkan sudah mencapai kondisi tumpuk tiga karena tidak ada lagi lahan yang tersisa. Keadaan ini juga terjadi di wilayah Kecamatan Klojen, yang kini sudah padat dengan pembangunan perkotaan, sehingga tidak memungkinkan pengadaan makam baru di wilayah tersebut.
Sebagai anggota DPRD Kota Malang, Bayu Rekso Aji mendesak pemerintah kota untuk segera bertindak serius dalam menangani masalah ini. Saat ini, solusi mendesak harus ditemukan dengan mencari lahan baru untuk makam di beberapa tempat, terutama yang dimiliki oleh pemerintah kota.
“Salah satu opsi yang saya tawarkan adalah pemanfaatan lahan di daerah kecamatan kedung Kandang, yang selama ini banyak disewakan atau dipinjamkan kepada pihak ketiga. Lahan tersebut masuk dalam zona RTH (Ruang Terbuka Hijau), sehingga jika dialihfungsikan untuk makam, fungsi RTH masih tetap dapat dipertahankan,” ujar Bayu Rekso Aji, Senin (21/10/2024).
Menurutnya, solusi ini tidak hanya mengatasi krisis lahan makam di Kecamatan Klojen dan sekitarnya, tetapi juga menjadi langkah yang bijaksana dalam memanfaatkan aset milik pemerintah kota untuk kepentingan masyarakat.
“Saya berharap pemerintah kota dapat mempertimbangkan hal ini dan mengambil tindakan konkret demi menyelesaikan problematika darurat makam yang kini dihadapi oleh warga Kota Malang,” harapnya.
Dengan adanya lahan makam yang representatif, Kota Malang diharapkan bisa segera mengatasi masalah ini, memberikan kenyamanan bagi warganya, serta menjaga keberlanjutan RTH di kota kita tercinta. (*)