MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang mengatasnamakan Koalisi Rakyat Bersatu Kobarkan Demokrasi menggelar aksi di depan Kantor Bawaslu dan KPU Kota Malang pada Jumat (22/11/2024). Mereka menyuarakan penolakan atas dugaan money politik hingga potensi ketidaknetralan aparatur negara jelang Pilkada Kota Malang 2024.
Terpantau, puluhan mahasiswa itu melakukan aksi yang diawali di Kantor Bawaslu Kota Malang kemudian berlanjut ke Kantor KPU Kota Malang. Secara bergantian, sejumlah orator menyuarakan aspirasinya.
Dengan membawa poster bertuliskan ‘Tolak Politik Uang, Tuntut Aparat Netral ‘, massa menyuarakan keinginan mereka, lantaran menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Malang, muncul berbagai informasi di masyarakat yang mengindikasikan adanya potensi ketidaknetralan Aparatur Sipil Negara (ASN), Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polisi Republik Indonesia (Polri).
Dalam orasinya, Koordinasi lapangan, Rolis Barson Sembiring menyampaikan, terdapat tiga poin yang disuarakan yakni penolakan terhadap politik uang, politik sembako, dan juga netralitas aparat penegak hukum yakni TNI/Polri.
“Tiga poin ini menjadi tuntutan kami karena kami melihat banyak sekali temuan di Kota Malang yang mengindikasikan hal tersebut. Baik itu politik uang, membaginan sembako untuk memilih calon tertentu dan aparat yang tidak netral,” ucapnya, saat ditemui awak media disela-sela aksi, Jumat (22/11/2024).
Menurut Rolis, dengan ada hal tersebut, pihaknya sangat prihatin karena dapat mencederai proses demokrasi di Kota Malang dan juga Indonesia, untuk itu dirinya meminta kepada penyelenggara Pilkada di Kota Malang dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan lebih baik.