
MALANG (SurabayaPost.id) – Mahasiswa Politeknik Negeri Malang (Polinema) ditekankan agar menciptakan teknologi ramah lingkungan. Kepala UPT Mata Kuliah Umum (MKU) Polinema, Hairus Sandy, SH, MH, mengatakan hal itu dalam acara International Conference “Green Technology for Sustanable Development” di Gedung Teknik Sipil lantai 8 Polinema Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (13/11/2018).
“Banyak polusi saat ini yang disebabkan teknologi modern. Itu karena kurang ramah terhadap lingkungan,” jelas dia.
Baca Juga:
- Hadiri Diskusi Dies Natalis 41 Polinema, Walikota Sutiaji: Kota Malang Punya Batik Khas Ikonik
- Dua Saksi Dihadirkan Dalam Sidang Lanjutan Gugatan PT Fadil Rahma Samodra Terhadap Polinema
- KPPN Malang Gandeng Polinema dan BPTP, Gelar Rakor Pemberdayaan UMKM dan Desa
- Merasa Kecewa, PT Fadil Rahma Samodra Adukan Polinema ke Polresta Malang Kota
- Rayakan Dies Natalis ke-40, Polinema Gelar MoU Dengan 105 mitra kerja
Memurut dia, sementara sumber daya alam semakin menipis. Tempat hijau semakin menipis, sedangkan manusia butuh kesehatan. Makanya, Hairus Sandy ingin mahasiswanya menciptakan alat yang bisa meminimalkan dampak negatif terhadap kehidupan manusia termasuk alam dan lingkungannya.
“Sekarang banyak teknologi yang memberikan dampak negatif terhadap lingkungan, walaupun manfaatnya begitu besar terhadap kita semua,” ujarnya.
Kekuatan teknologi saat ini, kata dia, harus bisa diimbangi. Untuk itu, terang dia, green teknologi harus disosialisasikan sehingga masyarakat dunia tahu.
“Makanya seminar international ini dibuat agar mendapatkan respon dari masyarakat luar. Terutama para mahasiswa Polinema,” harapnya.
Sementara itu, Dr Shohib muslim, SH, MH, ketua pelaksana seminar mengatakan, Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak hutan hijau. Untuk itu harus membuat kebijakan perumusan mengenai masalah yang terjadi untuk saat ini.
“Tak dipungkiri lagi, minyak saat ini berada di atas, tapi tidak ada jaminan 30 tahun lagi sumber energi minyak akan habis, oleh karena itu Indonesia yang memiliki banyak hutan harus terdepan berkontribusi,” ujarnya.
Menurut dia, dalam acara seminar itu, pihaknya menghadirkan nara sumber yang ahli di bidangnya. “Kami menghadirkan, Dr Mohd Hazmi bin Mohd Rusli, Faculty Of Syariah and Law University Sains Islam Malaysia, Dr Shinta Hadiyantina, SH, MH, Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FHUB), Abdul Halim S.Fil, M.HI, Center Of Maritime Studies for Humanity,” tuturnya.
Ia berharap, dengan seminar ini, para para mahasiwa memiliki pemahaman wawasan terhadap tekhnologi hijau. Nantinya, bisa menindaklanjuti untuk berkontribusi dengan kontribusi keilmuaanya, yang pastinya berdampak terhadap keberlangsungan ekosistem bumi dengan baik. (lil/ah)
Dukung UMKM Naik Kelas, Universitas Narotama Bersama APVOKASI Jatim Dirikan Klinik...