GRESIK (SurabayaPost.id) – Meski baru hitungan hari menginjakkan kaki di Bumi Wali alias Kota Gresik, Kapolres Gresik AKBP Kusworo Wibowo langsung merealisasikan keluhan warga soal lampu flash yang berfungsi mengisyaratkan keramaian lalulintas di pertigaan Desa Sukorejo di Jl Mayjend Sungkono. Mantan Kapolres Jember ini langsung memerintahkan jajarannya untuk koordinasi dengan Dinas Perhubungan Gresik merespon keluhan Kepala Desa Sukorejo Fatkhur Rohman saat dialog bersama tokoh masyarakat di Kantor Desa Kembangan Kecamatan Kebomas, dialog bertajuk Nasi Krawu : ‘NyAngkruk bareng poliSI untuk KeRukunAn WargakU’ Rabu (2/10).
Dalam dialog itu, Kades Fathkur Rohman meminta agar di pertigaan desanya diberi lampu flash atau lampu hazard. Mengingat setiap hari arus lalinnya ramai sehingga menghawatirkan keselamatan warganya. Ia mengaku setahun lalu pihaknya secara resmi sudah berkirim surat ke dishub soal permintaan lampu itu, tetapi sampai sekarang belum ditanggapi. Ia meminta tolong agar Kapolres Baru ini membantu agar warganya aman bila keluar dari wilayah desa.
“Kami segera memerintahkan jajaran yang terkait dengan Dinas Perhubungan, karena itu kewenangan mereka. Dan insya Allah hari ini akan langsung bekerja dan semoga secepatnya bisa dipasang flash,” kata Kusworo menjawab pertanyaan Kades Sukorejo.
Hery Wahyu Rianto Sekretaris Dinas Perhubungan mengatakan, pihaknya memang telah dihubungi oleh Kepala Bagian Operasional Satlantas agar segera direalisasikan lampu flash. Jika tidak ada lampu flash bisa diberi cermin cembung karena diwilayah pertigaan Sukorejo sering terjadi kecelakaan. “Insya Allah PAPBD ini akan kita rellalisasikan. Pokoknya segera karena sudah ada perintah dari Kapolres melalui KBO. Jika memang tidak ada flash, maka kita akan memasang kaca miror agar pengguna jalan lebih aman sehingga bisa menekan angka kecelakaan,” ujarnya.
Hery mengaku, akan mengecek terkait surat dari Kades Sukorejo yang katanya telah dikirim ke pihaknya. Sebab surat yang masuk di kantornya sangat banyak. “Kita akan mengecek ulang ada atau tidaknya pengakuan kades tersebut. Mestinya kades bisa menunjukkan kembali agar kami mudah melakukan pengecekan,” terangnya.
‘Nasi Krawu’
Sementara itu, dalam dialog dengan berbagai elemen masyarakat Kusworo menyampaikan programnya ke tingkat desa dengan menggelar program Nasi Krawu untuk kades, lurah, tokoh masyarakat, tokoh agama seluruh Kecamatan Kebomas di Balai Desa Kembangan.
Dihadapan puluhan undangan, sambil lesehan, kapolres menyatakan program ini tujuannya membuat warga nyaman dan aman. Sekaligus upaya memerangi penyakit masyarakat yang ada di lingkungan masing masing, seperti bandar judi, bandar narkoba, begal atau kejahatan yang meresahkan lainnya.
“Untuk itu saya mohon agar kades, lurah, tokoh agama, tokoh masyarakat ikut aktif menjaga lingkunganya masing-masing. Sebab lawan dari rasa kuatir adalah rasa aman,” kata kapolres.
Sementara Kades kembangan Ngadimin, yang mengatasnamakan kades se Kecamatan Kebomas meminta agar kepolisian memberikan penyuluhan atau semacam pendampingan kepada kades agar mengelola dana desa sesuai perundangan agar tidak menimbulkan masalah hukum nantinya.
“Saya jamin konsultasinya gratis. Lapor ke saya, bila ada anggota memungut biaya konsultasi,” tegas kapolres sambil menyebutkan nomer ponselnya agar kades mudah memberikan laporan kepadanya.
Kepada wartawan, Kusworo menyatakan program Makan Pagi Nasi Krawu akan digulirkan terus ke semua desa di sekuruh Kabupaten Gresik. “Waktunya kita sesuaikan dengan kondisi, yang jelas semua kepala desa harus tahu dan paham program Nasi Krawu. Agar nantinya Nasi Krawu bisa disampaikan kepada warganya, sahingga cita cita kita bersama agsr Gresik aman bisa terwujud,” katanya.
Leave a Reply