Pakar Hukum Pidana : Kejari Harus Tahan 4 Tersangka Penista Agamanya Sendiri

GRESIK (SurabayaPost.id)–Pakar hukum pidana Universitas Airlangga ( Unair) Surabaya I Wayan Titip Sulaksana berharap proses tahap ll kasus penistaan agama yang menjerat anggota DPRD Gresik Fraksi NasDem Nur Hudi Didin Arianto dan 3 tersangka lainya dilakukan penahanan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Gresik. Proses tahap II adalah prosedur penyerahan tanggungjawab terhadap tersangka dan barang bukti setelah pihak kejaksaan menyatakan jika berkas perkaranya sudah sempurna (P-21).

“Alhamdulillahi rabbil alamiin. Walaupun penyidik Polres Gresik terkesan lambat memproses para penista Agama Islam, pada akhirnya tugas penyidikan selesai sudah. Tinggal melimpahkan berkas perkara, para tersangka dan barang bukti ke kejaksaan,” sambut Wayan dalam pesan WhatsApp-nya pagi ini, Kamis (10/11).

Wayan berharap, melalui proses tahap II ini pihak Kejaksaan Negeri Gresik kembali melakukan penahanan kepada keempat tersangka seperti yang sudah dilakukan penyidik Polres Gresik.

“Saya mendesak dan memang harusnya Kejari Gersik melakukan penahanan terhadap para tersangka. Para tersangka ini orang Islam menista agamanya sendiri,” tutup pakar hukum yang juga advokat senior itu.

Kasus yang menghebohkan masyarakat Gresik ini ada empat pelaku yang sudah ditetapkan penyidik sebagai tersangka. Mereka adalah Saiful Arif yang berperan sebagai pengantin pria; Sutrisna sebagai penghulu pernikahan, lalu Arief Syaifullah sebagai konten kreator, dan Nur Hudi Didin Arianto yang bertindak sebagai tuan rumah perhelatan pernikahan menyimpang ini.

Keempat tersangka dijerat sesuai pasal 156a KUHP jo pasal 55 KUHP yang mengatur tentang penistaan terhadap ajaran agama. Khusus kepada tersangka Arif Syaifullah juga dijerat dengan pasal 45 ayat (2) UU ITE.

Dalam proses penyidikan, keempat tersangka ditahan di Rutan Mapolres Gresik. Namun di tengah perjalanan mereka dilepaskan dari tahanan karena masa penahanan di tingkat penyidikan sudah hampir habis. Waktu itu penyidik mengalami sedikit kendala untuk memenuhi petunjuk jaksa peneliti dalam memperbaiki berkas perkara.

Meski proses penyidikan terasa lambat namun pada 17 Oktober lalu pihak kejaksaan telah menyatakan bahwa berkas perkara penistaan agama itu dinyatakan sudah lengkap atau sempurna (P-21).

Kasatreskrim Polres Gresik Iptu Wahyu Rizki Saputro memastikan bahwa pihaknya akan melakukan tahap II kasus penistaan agama pada hari ini (10/11).

“Rencana awal memang kemarin, namun karena penasihat hukum tersangka masih ada kegiatan di luar kota, mereka minta tahap II diundur sehari. Jadi insya Allah hari ini, Bang,” ungkap Iptu Wahyu yang sebentar lagi akan pindah ke Polres Malang dengan jabatan yang sama.

Sementara Kepala Seksi Pidana Umum Kejari Gresik Ludi Himawan mengatakan jika pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Polres Gresik untuk melakukan tahap II.

“Tergantung yang menyerahkan saja, maunya kapan,” ucap Ludi singkat saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Rabu (9/11).

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.