Oleh: Ulul Albab
Ketua ICMI Orwil Jawa Timur
Saya menerima kabar yang menggetarkanhati dan sangat membahagiakan dari teman-teman di Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Orda KabupatenMalang. Sebuah keberhasilan luar biasadalam upaya budidaya tanaman padimenggunakan varietas unggul HMS 700 yang didukung oleh aplikasi pupuk organik, hasilpenelitian dan inovasi di Pusat Kajian Pertanian Organik Terpadu (PKPOT). Tidak hanya kabar baik, saya bahkan diundangsecara khusus untuk hadir dalam momenistimewa Panen Raya Padi pada 25 Desember2024 mendatang di sawah PKPOT, Karangduren, Pakisaji, Malang.
Panen ini bukan sekadar panen. Ia adalahsimbol dari tekad dan dedikasi kolektif untukmembangun pertanian yang berkelanjutan. Lebih dari itu, ia adalah bukti nyata bahwainovasi dan kerja keras, ketika didukung oleh ilmu pengetahuan yang kokoh, mampumenghasilkan lompatan besar dalam kualitasdan kuantitas hasil pertanian kita.
Di balik keberhasilan ini, ada nama besarProf. Dr. Ir. Hariyadi, MP. Beliau adalahKetua Dewan Pakar ICMI Malangsekaligus Direktur PKPOT. Keilmuan dan kepiawaian beliau telah membawa HMS 700 dan teknologi pupuk organik menjadi model keberhasilan yang menginspirasi. Masyaallah, inilah buah dari kerja ilmiah yang dilakukandengan hati.
Tantangan Pertanian Berbasis Organik
Saat dunia semakin menyadari pentingnyakeberlanjutan, pertanian organik menjadi salah satu pilar utama dalam menjawab tantanganzaman. Sayangnya, adopsi metode pertanianorganik sering kali dihadapkan pada skeptisisme, mulai dari produktivitas yang diragukan hingga biaya produksi yang dianggap lebih tinggi. Namun, panen raya inimembuktikan sebaliknya.
Varietas HMS 700 yang dipadukan denganpupuk organik bukan hanya memberikan hasilyang melimpah, tetapi juga menjagakesuburan tanah dan ekosistem sekitar. Dalam jangka panjang, pendekatan seperti ini mampumenjawab ancaman degradasi tanah yang menjadi momok bagi sektor pertanian.
Lebih dari itu, keberhasilan inimenunjukkan pentingnya kolaborasi antarapenelitian akademis dan praktik lapangan. Teknologi tidak boleh hanya berhenti sebagaiteori di atas kertas, melainkan harus mampuditerjemahkan menjadi solusi yang nyata di sawah-sawah petani.
Inspirasi untuk Klaster Desa Cendekia
Kegiatan ini menjadi lebih bermaknakarena selaras dengan visi Klaster Desa Cendekia yang digagas oleh ICMI. MelaluiPokja Swasembada Pangan, program inidiharapkan menjadi model yang dapatdireplikasi di berbagai daerah di Indonesia. Dengan dukungan teknologi berbasis organik, desa-desa di bawah klaster ini diharapkanmampu menjadi lumbung pangan yang mandiri sekaligus inovatif.
Panen Raya ini juga menjadi momentum untuk merefleksikan peran kita sebagaicendekiawan dalam mendukung kemandirianpangan bangsa. Sudah sepatutnya kitamemadukan keilmuan dengan kebijakan yang tepat, sehingga inovasi seperti ini tidak hanyaberhenti sebagai percontohan, tetapi benar-benar menjadi arus utama dalam sistempertanian nasional.
Optimisme dan Langkah ke Depan
Ketika kita berbicara tentang pertanian, kita sebenarnya sedang berbicara tentang masa depan bangsa. Pertanian bukan hanya soalpangan, tetapi juga soal martabat, kedaulatan, dan keberlanjutan. Panen Raya inimemberikan secercah optimisme bahwadengan komitmen, inovasi, dan kerja sama, kita mampu menjawab tantangan zaman sekaligus memberikan solusi yang berdampakluas.
Bagi saya, undangan untuk hadir dalamPanen Raya ini adalah sebuah kehormatan. Ini bukan sekadar perayaan hasil panen, tetapijuga perayaan atas keberanian, dedikasi, dan semangat perubahan. Saya percaya, apa yang telah dicapai oleh PKPOT ini hanyalahpermulaan dari transformasi besar yang akankita saksikan di sektor pertanian berbasisorganik.
Mari jadikan momentum ini sebagaiinspirasi untuk bergerak lebih maju, menyatukan kekuatan ilmu, iman, dan karyademi Indonesia yang lebih mandiri dan berdaulat.
“Malang akan menjadi saksi, bahwaperubahan besar selalu dimulai dari langkahkecil yang berani.”