Pencegahan dan Pengendalian Tuberkulosis (TBC), Jadi Atensi Pemkot Malang

Walikota Malang, H Sutiaji, pose bersama Kepala Dinkes dan jajaran dalam Sarasehan Tuberkulosis (TB) Day Tahun 2022
Walikota Malang, H Sutiaji, pose bersama Kepala Dinkes dan jajaran dalam Sarasehan Tuberkulosis (TB) Day Tahun 2022

MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Pencegahan dan pengendalian tuberkulosis (TBC) menjadi atensi Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dalam upaya mengeliminasi TBC pada tahun 2030 mendatang. Hal itu sebagaimana telah dicanangkan oleh Pemerintah Pusat.

Walikota Malang, Drs. H. Sutiaji, menyampaikan perlunya membangun kesadaran masyarakat untuk memitigasi infeksi penyakit menular seperti TBC.

“Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, terlebih mewaspadai penyakit-penyakit yang menular, perlu untuk dikuatkan,” ujar Sutiaji, saat membuka Sarasehan Tuberkulosis (TB) Day Tahun 2022, yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, di Savana Hotel and Convention, Rabu (23/3/2022).

Walikota Malang, H Sutiaji, saat memberikan sambutan sekaligus membuka Sarasehan Tuberkulosis (TB) Day Tahun 2022, yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, di Savana Hotel and Convention, Rabu (23/3/2022).
Walikota Malang, H Sutiaji, saat memberikan sambutan sekaligus membuka Sarasehan Tuberkulosis (TB) Day Tahun 2022, yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, di Savana Hotel and Convention, Rabu (23/3/2022).

Menurutnya, pola hidup sehat dan bersih (PHSB) menjadi penting untuk selalu diterapkan. “Apabila pola hidup kita tidak pola hidup sehat, maka tidak menutup kemungkinan kita tertular penyakit. Karena abai dengan pola infeksi yang seharusnya bisa kita mitigasi,” jelasnya.

Dengan demikian, kata dia, penguatan mitigasi penyakit menular, penerapan PHSB, dan menjaga kesehatan harus selalu dikuatkan. “Ini menjadi kekuatan kita bersama, sehingga masyarakat secara literatif sadar akan kesehatan,” terangnya.

Dirinya menjelaskan, upaya mitigasi itu menjadi bagian dari membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Dengan demikian akan mendorong peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). “Pencegahan penyakit seperti tuberkulosis adalah bagian dari langkah untuk meningkatkan SDM yang berkualitas,” kata dia.

Dengan demikian, misi pertama Kota Malang, menjamin akses dan kualitas pendidikan, kesehatan, dan layanan dasar lainnya, menjadi sejalan.

“Indikatornya di IPM (Indeks Pembangunan Manusia). IPM kita tertinggi kedua se-Jawa Timur, 82,04. Dalam rangka mendukung penguatan SDM itu semua, kami kuatkan dengan UHC (Universal Health Coverage) yang sudah mencapai 95,24 persen,” imbuh Walikota Sutiaji.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, dr. Husnul Muarif, menyampaikan bahwa kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia pada 24 Maret 2022. Gelaran ini juga diharapkan dapat membantu mewujudkan eliminasi TBC pada 2030 mendatang.

Sejalan dengan itu, Husnul juga berharap agar upaya penanggulangan TBC menjadi tanggung jawab bersama. “Maksud digelarnya kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran kita bersama, bahwa eliminasi TBC ini tidak semata menjadi tanggung jawab sektor kesehatan, namun merupakan tanggung jawab setiap individu  yang ada baik sehat maupun sakit,” paparnya.

Piagam apresiasi dari staf khusus Presiden RI kepada Pemerintah Kota Malang
Piagam apresiasi dari staf khusus Presiden RI kepada Pemerintah Kota Malang

Sebagai informasi, pada kegiatan yang sama Walikota Sutiaji juga berkesempatan menyerahkan piagam penghargaan kepada sejumlah tenaga kesehatan di Kota Malang. Ini merupakan Piagam Penghargaan Tenaga Kesehatan Berprestasi (Teladan) Provinsi Jawa Timur Tahun 2021 dari Gubernur Jawa Timur. Tidak hanya itu, Walikota Sutiaji juga secara simbolis menyerahkan  piagam penghargaan kepada Dinas Kesehatan Kota Malang berupa Piagam Apresiasi dari Staf Khusus Presiden RI atas sinergitas dalam mendukung pelaksanaan percepatan vaksinasi Covid-19 bagi Penyandang Disabilitas di Provinsi Jawa Timur tahun 2021. (lil)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.