Peringati HUT Ke-22, Baznas Kota Malang Salurkan Bantuan Ke Masyarakat

Penyerahan bantuan Baznas Kota Malang dilakukan secara simbolis disela HUT ke-22 Baznas Kota Malang
Penyerahan bantuan Baznas Kota Malang dilakukan secara simbolis disela HUT ke-22 Baznas Kota Malang

MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Dala. Rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang menyalurkan bantuan kepada masyarakat. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis sekaligus tasyakuran yang digelar di Masjid Baiturrahim Balai Kota Malang, Kamis (19/1/2023).

Sebagai informasi, pada awal tahun 2023 ini, Baznas telah menyalurkan bantuan sebanyak Rp146.500.000 kepada masyarakat Kota Malang. Berbagai jenis bantuan itu, seperti bedah rumah, pembagian kaki palsu, tabung oksigen, hingga pembangunan masjid.

“Untuk hari ini kita mengawali usia baru di awal tahun baru dengan memberikan bantuan. Ada tiga bedah rumah, satu kaki palsu, tabung oksigen, pembangunan masjid sekitar 17 masjid. Ada sekitar Rp142.500.000 untuk mengawali awal tahun ini,” ujar Ketua Baznas Kota Malang, Sulaiman.

Salah satu warga Kota Malang yang menerima bantuan dari Baznas Kota Malang adalah Siti Melika (26), warga Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Siti Melika (menggendong anak kecil) menerima bantuan bedah rumah dari Baznas Kota Malang
Siti Melika (menggendong anak kecil) menerima bantuan bedah rumah dari Baznas Kota Malang

Saat ditemui awak media, Siti Melika mengungkapkan rasa syukurnya karena telah diberikan bantuan berupa bedah rumah.

“Alhamdulillah, barakallah, segala puji bagi Allah. Bersyukur karena diberi bantuan berupa rumah ini, semoga Pak Wali Kota sehat selalu, diberi kebahagiaan. Semoga rumah ini digunakan maksimal juga untuk anak-anak saya,” tutur Melika.

Dirinya pun bercerita, sebelum tinggal di rumahnya yang saat ini, ia sempat menyewa rumah selama lima tahun. Ia juga pernah tinggal dengan ibu mertuanya, namun kemudian diusir oleh sang mertua.

Demi menghidupi keluarga, suami Melika tiap harinya bekerja sebagai penjahit sandal dengan penghasilan sekitar Rp40 ribu per hari.

“Sudah hampir setengah tahun di rumah itu, sebelumnya saya sewa lima tahun, sudah lama di rumah mertua selama dua tahun tapi saya diusir dan pindah ke rumah ibu saya sendiri. Suami kerjanya jahit sandal di rumah, pendapatan sehari Rp40 ribu buat keperluan sehari-hari, sekolah, bayar SPP, mengaji, listrik, dan lain-lain,” ucap Malika sembari terisak dan menggendong seorang anak yang masih balita.

Penerima bantuan dari Baznas Kota Malang pose bersama Sekda Erik Setyo Santoso dan jajaran Baznas dan Pemkot Malang
Penerima bantuan dari Baznas Kota Malang pose bersama Sekda Erik Setyo Santoso dan jajaran Baznas dan Pemkot Malang

Hal yang sama juga dirasakan Ida, warga Sudimoro yang hadir mewakili suaminya untuk mendapatkan bantuan kaki palsu. Suami tercintanya harus kehilangan kaki sebelah kiri sejak sembilan bulan lalu.

“Suami saya diabetes, kaki sebelah kiri (diamputasi) sudah dari sembilan bulan lalu. Saya terharu karena tidak menyangka ada bantuan dari Baznas Kota Malang,” tuturnya.

Dijelaskan oleh Ida, bahwa suaminya selama ini memang sangat membutuhkan bantuan tersebut, mengingat harga yang harus dirogoh untuk mendapatkan kaki palsu sangatlah mahal.

“Kami memang sangat membutuhkan kaki palsu itu. Dulunya kami mau beli, tapi harganya mahal dan kami tidak memilik uang untuk membelinya,” kata dia dengan rasa bersyukur bisa mendapat bantuan tersebut. (Lil)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.