BATU (SurabayaPost.id) – Produksi kentang di Kota Batu cukup besar. Meski begitu, yang dipasok ke Surabaya lebih besar. Itu bila dibandingkan dengan yang dimanfaatkan warga Kota Batu sendiri.
Hal tersebut disampaikan Sumardi pekerja pengemas kentang di UD Putra Mandiri Jaya Gudang kentang, di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji,Kota Batu, Senin (21/1/2020).
Menurut Sumardi, hasil produk pertanian kentang hasil bumi daerah Desa Sumber Brantas, jumlahnya lebih banyak yang dipasok ke Surabaya. Itu bila dibanding daripada yang dipasok ditempat pengusaha produksi olahan keripik kentang di Kota Batu.
“Setiap pekan sudah dijadwalkan sejumlah 3 truk kentang yang dikirim ke Surabaya yang setiap truk nya bermuatan 5 ton kentang,” kata Sumardi.
Sedangkan yang untuk di Kota Batu, menurut Sumardi, hanya mencapai sejumlah 2, 5 ton kentang permintaannya. Itu saja kata dia, permintaannya tergantung kebutuhan yang tidak bisa dipastikan waktu permintaannya. “Tapi kalau permintaan yang di Surabaya setiap pekannya sejumlah 15 ton kentang itu, sudah dipastikan,” ungkapnya.
Selanjutnya, ungkap dia, dari sejumlah puluhan ton kentang yang dikirim ke Surabaya tersebut, menurut Sumardi ukurannya lebih kecil daripada yang dikirim ke Kota Batu.
“Permintaan perusahaan olahan kripik kentang untuk Kota Batu, ukurannya AB,dengan harga per kilonya Rp 15.000. Sedangkan permintaan dari pengusaha olahan keripik kentang yang di Surabaya ukurannya AL, yang perkilonya seharga Rp 14.000,” tandasnya.
Itu, tandas dia, hasil produksi petani kentang yang ada di Kota Batu lebih banyak yang dipasok keluar daerah, daripada yang terjual di Kota Batu.Sedangkan terkait harganya hanya selisih Rp 1.000 per kilonya, dan lebih mahal di Kota Batu harga penjualannya.
Karena terkait jenis ukurannya AL yang untuk Kota Batu, dan AB ukuran pesanan kentang untuk Surabaya Jatim.
“Dan gudang kentang ini untuk menampung hasil pertanian kentang yang ada di batu. Agar para petani juga tidak kerepotan untuk memasarkan hasil panennya,” pungkasnya. (Gus)
Leave a Reply