BATU (SurabayaPost.id) – Program Sistem Aplikasi Pelayanan Aduan (Sapa Pelanggan) Perumdam Among Tirto Kota Batu menyabet piagam juara tiga dari Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, Rabu (17/2/2021).
Piagam yang disematkan terhadap Perumdam Among Tirto tersebut, terkait ajang kompetisi inovasi pelayanan publik (Kovablik) Pemerintah Kota (Pemkot) Batu tahun 2020.Dan itu, dibenarkan Kasi Litbang Perumdam Among Tirto, Heru Wijaya, Rabu, (17/2/2021.
“Munculnya aplikasi tersebut karena adanya keinginan dari pimpinan bila sewaktu-waktu ada komplain atau keluhan pelanggan supaya segera bisa direspon serta segera tertangani,” katanya.
Kala itu, kata dia, telah menggelar rapat bersama tim IT membuat aplikasi yang bersifat interaktif. Tujuannya, menurut dia, agar bisa mengkomunikasikan antara pengadu dan petugas.
“Jadi semua keluhan bisa tertangani dengan maksimal demi wujudkan pelayanan prima,” ungkapnya.
Yang perlu diketahui, ungkap dia, aplikasi yang dioperasikan sejak awal tahun 2020 tersebut, pelanggan yang mengadu agar bisa tahu kapan dilaksanakan perbaikan atau mulai dikerjakan serta progres penanganannya.
“Mereka bisa mengadukan melalui sms, whatsapp, website, telepon kantor atau datang langsung ke kantor yang ada di Jalan Kartini,” paparnya.
Lantas, papar dia, setelah aduan tersebut, masuk,menurutnya cukup hanya menyebutnya Work Order.Kemudian aduan tersebut,menurutnya bakal langsung terkoneksi ke bagian teknik dan terus terpantau.
Diwaktu yang sama Staf Litbang Tim IT Perumdam Among Tirto Kota Batu, Erwan Ari Kusuma mengaku sebelum ada Sapa Pelanggan selama dua tahun pengaduan sebatas melalui website, ternyata diketahui kurang maksimal. “Sapa Pelanggan ini kita harapkan bisa jadi solusi cepat merespon aduan,” harapnya.
Itu, lanjut dia,cara kerjanya setiap pengaduan masuk langsung terintegrasi ke software internal work order dan terpantau terus.
” Jika sudah masuk setiap aduan akan mendapat nomor.Kemudian pengadu tinggal mengetik nomor tersebut dan langsung keluar status yang diadukan.
Apakah sudah tertangani dan dikerjakan oleh petugas siapa.Jika belum ditangani tetap ada kejelasan kapan ditangani, dan kapan prediksi selesai penanganannya,”bebernya.
Sedangkan terkait pengaduan yang masuk, beber dia, rata-rata setiap harinya mencapai sejumlah 30 aduan.
“Dari sejumlah itu, yang bakal ditangani oleh tiga koordinator atau tiap koordinator tengah menangani sejumlah 10 aduan,” timpal Erwan (Gus)
Leave a Reply