Ragukan Pernyataan Wali Kota Batu, Komisi C Gelar Rapat Internal Soal Pembangunan Pasar Sayur 

Anggota Komisi C seusai menggelar rapat internal terkait pembangunan Pasar Sayur Batu

BATU (Surabayapost.id) – Komisi C, DPRD Batu meragukan pernyataan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko soal pembangunan Pasar Sayur sudah 90 persen dan tidak ada masalah. Karena itu Komisi C menggelar rapat internal, Kamis (24/1/2020). 

Ketua Komisi C Khamim Tohari, mengakui hal tersebut, Kamis (23/1/2020). “Komisi C berang dengan pernyataan Dewanti yang terkesan melemahkan tugas dan Tupoksinya anggota dewan Kota Batu,sebagai fungsi kontrol terkait penggunaan uang APBD Kota Batu,” kata Khamim.

Karena, kata Khamim terkait temuan Komisi C pada saat Sidak pertama yang dilanjutkan Sidak kedua pada 20 /1/2020 yang lalu.Menurutnya ada temuan drainase tidak memadai  dan sudah disarankan agar dibongkar untuk diperbaiki. Namun faktanya,kata dia malah tidak digubris.

“Sebelum diserahterimakan pada 28 Januari 2020 nanti pembangunan pasar sayur itu, sebaiknya kita Sidak lagi bersama Wali Kota serta Dinas terkait dan yang pengawal dari TP4D Kejaksaan Negeri Batu harus dilibatkan. Sekaligus kita lakukan audit forensik melibatkan dari Universitas yang berkompeten ,” ungkapnya.

Diwaktu yang sama Katarina politisi dari partai Gerindra, juga angkat bicara. Menurut Katarina, anggota dewan sudah menjalankan fungsinya sebagai fungsi pengawasan sudah prosedur, karena yang digunakan dari uang APBD.

“Intinya kita semua tidak mencari – cari dan temuan Komisi C tersebut, benar adanya dan itu sudah dilakukan trail dengan dua tangki air yang jadi uji coba.Dan kenyataannya drainase itu tidak bisa melancarkan aliran air dan hanya menggenang dan berputar putar begitu saja,” katanya.

Sedangkan kata H Rudi politisi dari partai PAN, mengaku sudah mulai awal pada saat Sidak yang pertama sudah jadi catatan.Ditambah dengan Sidaknya yang kedua.

“Sejumlah 10 kubik air untuk men trail drainase yang dimaksud, tapi hasilnya gak fungsi atau gak maksimal.Dari hal yang kecil itu saja sudah ada permasalahan yang sampai saat ini tidak ada pembetulan.Maka bagaimana kalau ditemukan kesalahan yang lainnya,” tanya Rudi.

Alih – alih menurut Rudi , disusul dengan pernyataannya Dewanti yang terkesan melemahkan temuan dari rekan – rekannya Komisi C.

Selanjutnya, Sujono Djoned dari politisi partai Nasdem menambahkan terkait pembangunan  yang ada di Kota Batu yang jadi sentra ekonomi rakyat yang ditargetkan menjawab persoalan pasar sayur yang selama ini jadi harapan kebanggan Kota Batu, dengan tujuan.

“Agar bisa nyaman dan berjalan dengan baik,tidak ada hal – hal  yang nantinya kembali pada sebelum direnovasi.Yang terlihat kotor, bau, becek dan sebagainya.Sehingga jaringan namanya pasar sayur yang syarat dengan limbah,” tandasnya. Kalau drainasenya tidak bisa maksimal, tandas dia jadi diyakini bakal jadi masalah yang krusial.Karena gorong – gorong tersebut menurutnya jadi salah satu bagian jadi syarat mutlak.

” Ketika limbah yang ada bisa berjalan dengan lancar, maka kondisi pasar itu tidak akan bau. Sebaliknya kalau tidak lancar maka akan jadi persoalan dan ini bisa dibuktikan kalau sudah turun hujan deras kondisinya bisa kita lihat bersama,” terangnya.

Untuk itu, terang dia,jadi dinas yang terkait jangan hanya terkesan sebatas menggugurkan kewajibannya dalam menyerap anggaran dan tanpa punya konsep perencanaan yang matang,maka. ” Dengan besaran uang rakyat senilai Rp 5 miliar itu, akan membuahkan hasil bangunan yang kurang baik dan tak berkualitas,” sindirnya.

Ditambahkan lagi, oleh Sampurno dari politisi PDIP, yang menurutnya sudah sepakat dengan rekan – rekan sejawatnya dari Komisi C dalam mengambil sikap. ” Sikap kita bersama ini sudah jadi kesepakatan mutlak demi kualitas bangunan yang notabene untuk masyarakat Kota Batu.

” Sikap kita bersama dengan bukti nyata dan tak mengada ada, kalau kita sebagai dewan tidak bersikap jika ada temuan yang tidak baik, maka kita tak akan ada fungsinya.Dewan mengawasi dan mengontrol wajid hukumnya, karena berkaitan dengan uang negara,’ sergah Samporno.

Sedangkan Choirul politisi dari partai PKS, menilai saluran air yang tidak logis itu, dan waktu dijelaskan oleh pihak pemborong kepada kami tidak jelas,meski sudah disarankan agar dibongkar.

“Ternyata tidak ditindaklanjuti oleh kontraktornya .Padahal sebelumnya dia sudah berjanji untuk memperbaikinya. Maka kita sebagai anggota dewan kecewa. Ditambah lagi dengan beredarnya kabar pernyataan Dewanti yang beredar di beberapa  media malah melemahkan apa yang jadi temuan kami,” ucapnya.

Sedangkan Sudiono dari politisi partai PKB, mengaku terkait sikapnya dari masing – masing dari anggota Komisi C, itu sebagai bentuk tanggung jawab peran  wakil rakyat dalam menggunakan anggaran negara agar benar benar baik.

” Karena sebagai wakil rakyat sebagai fungsi kontrolnya berjalan,” ngakunya.

Hal senada disampaikan H Didik Subyanto,politisi dari partai PKB, sikap Komisi C yang dilakukan, itu sudah Tupoksinya.

“Jadi yang kita lakukan dalam bersikap,tujuannya demi kebaikan dan tidak mencari cari salah , atau mengusik para kontraktor yang sedang melakukan pekerjaan. Namun karena berkaitan dengan uang rakyat dan kembali untuk rakyat, maka harus benar – benar dikontrol penyerapan anggarannya itu. Artinya sudah saatnya Kota Batu berbenah dan mengevaluasi diri agar tidak sampai menimbulkan persoalan yang berkaitan dengan hukum,” harapnya.

Kemudian Wakil Ketua Komisi C Didik Machmud politisi dari partai Golkar, mengatakan apa yang telah menjadi kesepakatan langkah Komisi C dalam menyikapi mega proyek pasar sayur tersebut.

“Itu sebelum ada penyerahan ke Pemkot Batu pada 28 Januari 2020 mendatang, harus kita cek ulang bersama Eksekutif dan Legislatif serta Yudikatif selaku TP4D agar lebih terbuka dan jadi gamblang,” tegasnya.

Lantas tegas dia, harus dilakukan Detail Engineering Design (DED) dengan tujuan agar bisa jelas dan bagaimana proses pekerjaannya yang hanya kurang beberapa hari lagi waktunya.

“Jangan dengan alasan karena ada waktu pemeliharaan ,sehingga ada penyiasatan dengan dalih bakal dibenahi sambil berjalan,” pungkasnya (Gus) 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.