Pada hari pertama ini tampak para peserta sangat antusiasi mengikuti perlombaan ini. Bagaimana tidak, mereka ada yang menggunakan pakaian adat dari beberapa daerah di Indonesia.
Satu per satu peserta yang tampil pun memberikan penampilan terbaiknya. Mulai dari suara yang lantang, ekpresi, hingga gerakkan tubuhnya di hadapan ketiga dewan juri.
Hanya saja, setiap peserta pada lomba membaca puisi hanya diberi waktu membacakan karyanya selama lima menit. Sementara lomba pidato untuk jenjang SMP, para peserta hanya mempresentasikan teks pidato dari panitia. Mereka hanya diberikan waktu selama 7 menit untuk mempresentasikan teks pidato.
“Untuk peserta lomba pidato totalnya 50 siswa jenjang SMP. Jadi totalnya ada 100 peserta yang mengikuti Lomba Membaca Puisi dan Pidato,” kata Kepala Bidang Kebudayaan, Disdikbud Kota Malang, Juli Handayani
Menurutnya, mereka yang berkompetisi agar menunjukkan kreativitasnya. Serta memberikan karya terbaiknya agar bisa menjadi juara I, II, III setiap kategori.
“Hadiah yang kami siapkan totalnya jutaan untuk dua kategori. Untuk kategori Lomba Membaca Puisi ada Juara I, II, III dan Lomba Pidato ada Juara I, II, III,” imbuh Juli di sela-sela perlombaan.
Dirinya menambahkan, kegiatan ini digelar sekaligus untuk mengenalkan museum dan budaya di Kota Malang. Karena itu digelar di tempat museum serta mengambil tema Cinta Budaya.
“Sekaligus untuk memperingati Hari Museum Indonesia. Yang diharapkan mereka selain mengenal museum serta budaya yang ada Indonesia,” tandasnya. (**)