GRESIK (SurabayaPost.id)–Eksistensi PT Petrokimia Gresik dalam menglola lingkungan ditengah padat penduduk, tetapi mampu meraih penghargaan Proper Emas tiga kali berturut-turut, membuktikan bahwa perusahaan plat merah ini mampu memberi rasa aman dan nyaman warga Gresik. Penghargaan Proper Emas adalah penghargaan tertinggi untuk perusahaan yang terbukti melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dan melakukan pengembangan masyarakat secara berkesinambungan.
Penghargaan Proper Emas yang anugerahkan ke Petrokimia Gresik dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia yang diserahkan langsung oleh Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin di Jakarta, Rabu (20/12/23).
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, program penilaian peringkat kinerja perusahaan (proper) dengan kategori Emas merupakan yang ketiga kalinya diraih Petrokimia Gresik.
“Dan penghargaan ini kita raih selama tiga tahun berturut-turut sejak tahun 2021. Tentu Petrokimia Gresik Zero polusi. Kalau tidak aman dari polusi tidak mungkin meraih proper emas tiga kali,” ungkap Dwi Setyo Annurogo usai menerima penghargaan.
Dikatakan Dwi, penghargaan Proper Emas adalah pengjargaan tertinggi. Sehingga kata dia pihak manajemen PG akan lebih meningkatkan kembali kwalitas penglolaan lingkungan.
“Proper Emas adalah penghargaan tertinggi dalam penglolaan lingkungan. Dan ini adalah tantangan agar kami akan lebih meningkatkan kwalitas lingkungan. Adalah komitmen yang harus dan terus ditingkatkan, karena semakin baik pengelolaan lingkungan hidup sebuah perusahaan, maka semakin banyak dampak positif yang bisa diberikan maupun didapatkan,” imbuhnya.
Proper kata Dwi mampu menjadi triger dan pendorong setiap aktivitas bisnis yang tidak sekadar pemenuhan ketaatan terhadap peraturan lingkungan hidup. Tetapi juga menjadi platform bagi praktik bisnis berkelanjutan dengan menerapkan prinsip ekonomi hijau.
“Kriteria penilaian Proper tiap tahun kian kompleks mengikuti kebutuhan dan tuntutan zaman. Petrokimia Gresik sebagai anggota holding, senantiasa mendukung Pupuk Indonesia untuk menjadi perusahaan go internasional dengan mengedepankan wawasan lingkungan. Pencapaian Proper Emas ini menjadi bukti jika pengembangan perusahaan selaras dengan kelestarian lingkungan sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat,” tandas Dwi Satriyo.
Salah satu program andalan Petrokimia Gresik yang juga mendukung perusahaan memperoleh Proper Emas adalah program Community Development (Comdev) Lingkungan Peternakan Sapi Terintegrasi (Literasi) yang ada di Desa Sumbersari, Kec. Sambeng, Kab. Lamongan, Jawa Timur. Program yang bertransformasi menjadi Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) ini terbukti tidak hanya membawa kesejahteraan anggota dan berdampak positif bagi pelestarian lingkungan, tapi juga mampu memberikan manfaat dan menginspirasi stakeholder pertanian maupun peternakan.
Petrokimia Gresik sendiri telah melakukan pendampingan peternak sapi di Sumbersari ini sejak tahun 2018. Program ini sejak awal difokuskan pada peningkatan kapasitas pengelolaan ternak, penciptaan produk olahan limbah ternak, pengembangan usaha kelompok, serta penguatan manajemen kelompok. Kini terus berkembang menjadi pusat pembelajaran.
Selain itu, tambah Dwi Satriyo, Petrokimia Gresik juga memiliki sejumlah program untuk mewujudkan industri hijau. Antara lain melakukan efisiensi energi dengan sejumlah inovasi di pabrik dan pengelolaan limbah sesuai dengan peraturan yang dipersyaratkan Pemerintah. Kemudian penghematan konsumsi air seperti pemanfaatan Neutralized Water Effluent Treatment I untuk Pabrik AlF3, Purified Gypsum I dan II.
“Dalam menjalankan proses bisnis, kami selalu berupaya untuk mengurangi dampak ke lingkungan, melalui program-program eco inovasi berdasarkan siklus LCA (Life-Cycle Assessment) dengan scope cradle to grave yaitu Pemasangan Cone Strainer untuk efisiensi energi, Perubahan Sistem Drift Eliminator untuk penghematan air dan Program Recovery Emisi Ammonia untuk penurunan beban emisi. Program eco inovasi tersebut dapat mengurangi dampak water footprint, eutrofikasi, hujan asam dan cumulative energy demand. Melalui penerapan prinsip sirkular ekonomi, aktifitas inovasi tersebut menghasilkan penghematan hingga Rp314,6 miliar.” ujar Dwi Satriyo mencontohkan.
Ia memastikan, capaian Proper Emas ini akan memotivasi seluruh Insan Petrokimia Gresik untuk terus berinovasi menciptakan breakthrough di bidang pengelolaan lingkungan. Sehingga masyarakat semakin merasakan manfaat dari keberadaan perusahaan.
“Dengan capaian ini, standardisasi Petrokimia Gresik dalam pengelolaan lingkungan juga akan terus ditingkatkan. Hal ini tentunya akan didorong dengan inovasi-inovasi untuk masa depan bersama lebih baik lagi,” tutupnya.