BATU (SurabayaPost.id ) – Rumah warga korban puting beliung Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji Kota Batu masih terus diperbaiki. Warga bergotong royong memperbaiki rumah-rumah yang rusak itu.
Berdasarkan informasi di lapangan, ada 25 rumah milik warga yang rusak. Dari sejumlah itu baru tujuh rumah yang ditanganinya segera rampung perbaikannya.
Hal tersebut dikatakan Suliono, Calon Kades terpilih periode 2019 sampai 2025 dari Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji,Kota Batu, Sabtu ( 26/10/2019) malam.
Menurut Suliono, paska bencana angin puting beliung puluhan rumah warga desa setempat rusak. “Sejumlah 25 rumah yang rusak mencapai kerusakan 30 persen hingga 75 persen,bahkan ada yang rusak total,sekarang sebagian sedang diperbaiki,” katanya.
Meski begitu,sejumlah puluhan kerusakan rumah yang dimaksud ,menurut Suliono yang sedang teratasi sejumlah 6 rumah.
“Itu,dengan kerusakannya yang bervariasi. Dari kerusakan 30 persen ada sejumlah 4 rumah yang sedang dikerjakan.Sedangkan yang kerusakannya mencapai 50 persen sejumlah 2 rumah,serta yang rusak total, sejumlah 1 rumah,” terangnya.
Untuk itu,terang dia, sekarang masih fokus pada rumah janda tua Buyem, warga Dusun Wonorejo,Desa Tulungrejo, yang rumahnya rusak total.
“Kami bersama warga dan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) dan BBPBD serta Linmas, FPRB bersama warga desa setempat, fokus dan memprioritaskan rumah Buyem lebih dulu,”tandasnya.
Lantas tandas dia, terkait bantuan kebutuhan materialnya berupa harplek, menurutnya sedang dibantu oleh Pemkot Batu.Meski begitu menurut Suliono kebutuhan bahan – bahan material tersebut tidak mencukupi.
” Supaya cepat teratasi semua, rumah Buyem maupun rumah warga yang lainnya, maka kami dengan secara gotong royong sedang mengebut perbaikan rumah tersebut,” timpalnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kota Batu Fahmi Alkatiri, anggota DPRD Kota Batu Fahmi Alkatiri politisi partai Nasdem pada saat di lokasi, berharap ini semua bisa teratasi,kendati demikian,Fahmi berharap pula.
” Bantuan dari donatur maupun dari Pemkot Batu, tidak hanya sebatas bantuan material dan kebutuhan yang lain.Yang terpenting tenaga ahlinya,termasuk tukang yang bisa mengerjakan perbaikan rumah – rumah yang diterpa bencana itu,” sarannya.
Karena,kata dia, dengan minimnya tukang yang ada, meski materialnya sudah tersedia, Fahmi Alkatiri meyakini bakal menjadi hambatan prosesi perbaikannya, kalau minim tukangnya.
“Apapun bentuknya dalan memperbaiki rumah – rumah warga yang rusak,itu membutuhkan ahlinya.Dan para tukang itu yang harus kita pikirkan,karena khawatir, keburu musim hujan tiba, malah terganggu proses perbaikannya,” pungkasnya (Gus)
Leave a Reply