GRESIK (SurabayaPost.id)-Butuh wawasan dan pemahaman yang benar jika ingin mengangkat budaya jawa agar tetap terjaga kelestarianya, tanpa tercampur aduk dengan ritual ke agamaan.
Itulah yang dilakukan oleh Nur Saidah Wakil Ketua DPRD Gresik bersama warga Dusun Betiring Desa Banjarsari Kecamatan Cerme. Ia kagum dengan gelaran budaya jawa yakni sedekah bumi.
“Dari sekian banyak gelaran sedekah bumi yang pernah saya hadiri, acara sedekah bumi di dusun Betiring inilah yang paling besar. Tidak hanya sesepuh, remaja, tapi anak-anak juga ikut melestarikan. Bahkan, termasuk warga luar,”kata Nur Saidah saat menghadiri sedekah bumi di Desa Banjarsari, Minggu (26/6).
Selain itu, politikus Gerindra ini mengaku kagum dengan warga Betiring yang begitu kompak, guyub rukun dan penuh semangat dalam membangun kebersamaan di acara sedekah bumi.
“Sedekah bumi yang digelar oleh warga Betiring ini adalah ritual adat budaya jawa. Bentuk rasa sukur. Ini patut diapresiasi dan layak diteladani warga desa lain. Mengingat budaya tradisional seperti ini semakin hari semakin punah,”pesannya.
Selama ini, ditambahkan Nur Saidah, dirinya juga ikut membantu berbagai persoalan yang ada di dusun Betiring. Salah satunya soal Jalan Poros Desa (JPD) karena tak kunjung diselesaikan.
“Langsung saya tanyakan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik. Anggarannya sekitar tiga miliar untuk perbaikan JPD akhir tahun ini, termasuk di dalamnya ada jembatan,”ungkapnya.
Selain melalui dana Pokok Pikiran (Pokir) DPRD Gresik. Anggota Dewan Gresik tiga periode ini mengaku siap memberikan bantuan melalui dana pribadi agar bisa membenahi persoalan yang ada di dusun Betiring.
“Tugas saya sebagai wakil rakyat adalah mengawasi setiap kebijakan yang dilakukan pemerintah daerah, agar sesuai dengan perencanaan. Selain itu, secara pribadi saya juga selalu support apa yang menjadi kebutuhan penting warga secara umum,”tutupnya.
Leave a Reply