BATU (SurabayaPost.id) – Para guru atau pihak sekoah sempat menolak ajakan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Batu. Ajakan itu terkait kompetisi sepak bola perempuan.
Penolakan itu diharap tidak sampai terulang kembali. Hal tersebut, disampaikan Dewan Kehormatan KONI Batu Didik Machfud, usai kegiatan diseminasi pembinaan olahraga prestasi untuk penguatan pendidikan karakter bagi Kepala Sekolah dan Guru olahraga SD/MI Negeri dan Swanta se Kota Batu, di Hotel Purnama, Kota Batu, Selasa (17/12/2029).
Menurut Didik, penolakan dari sekolah tersebut ketika ia meminta izin mengajak pelajar yang juga atlet ikut berkompetisi. Alasan dari sekolah, menurut Didik karena mengganggu jam belajar.
“Saat itu saya sedang mencari pemain sepakbola perempuan untuk memperkuat Persikoba,” katanya.
Karena kata dia, dirinya sedang ditunjuk sebagai manajer sepakbola putri beberapa minggu lalu. Karena ada sekolah yang punya pemain bagus tapi tidak boleh direkrut. Alasannya mengganggu jam pelajaran.
“Seharusnya sekolah bisa mengakomodasi pelajarnya yang menjadi atlet untuk bisa berkompetisi. Karena kompetisi yang diikuti pun tidak selalu berlangsung lama seyogyanya ada toleransi,” harapnya.
Untuk itu, ia berharap ada solusi sehingga pengalaman yang sebelumnya tidak terulang kembali. ” Dengan pertemuan ini bisa diluruskan satu rekomendasi, kalau murid mewakili nama Kota Batu atau cabor lainnya, prosedurnya bagaimana,” pungkasnya (Gus)
Leave a Reply