MALANG (surabayapost.id) – Penanganan wabah virus corona baru (Covid-19) di Kabupaten Malang membutuhkan kebijakan secara nyata dan serius, bukannya opini-opini belaka. Hal tersebut disampaikan Anggota DPRD Jawa Timur Siadi, Minggu (19/4/2020).
Menurut Siadi, wabah Copid-19 belum ada tanda-tanda segera berakhir. Sebab, setiap hari baik ODR maupun PDP di wilayah Kabupaten Malang terus bertambah.
Dia menunjukkan data terbaru di Satgas Covid-19 Kabupaten Malang. Menurutnya sudah terdata sebanyak 3.050 orang dalam risiko. Sebanyak 262 orang dalam pemantauan, 109 orang dalam pengawasan dan 16 orang positif Covid-19. Dari 16 orang positif korona itu, 5 orang dinyatakan sembuh, 2 orang masih dirawat, 8 orang isolasi rumah dan seorang meninggal dunia.
“Makanya, penanganan korona harus ada kebijakan yang serius. Jangan asal-asalan dan harus diseriusi lagi,” tegas Siadi yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kabupaten Malang itu.
Itu mengingat, lanjutnya, dampak wabah virus mematikan itu tak hanya pada kesehatan. Namun pada aspek lain termasuk ekonomi.
Sejauh ini kata dia, dampak wabah Covid-19 terhadap kondisi ekonomi sangat luar biasa. Menurut dia sudah banyak pekerja yang dirumahkan. Dampak sosialnya kata ia juga besar.
Kendati kinerja gugus tugas Covid-19 di Kabupaten Malang secara umum sudah bagus, kata dia akan tetapi perlu ditingkatkan. Siadi mengingatkan Dinas Kesehatan agar jangan menempatkan pasien positif Covid-19 di rumah sakit yang bukan rujukan. “Itu terlalu beresiko,” ungkapnya.
Sebelumnya ada tiga pasien positif Covid-19 sempat dititipkan di Rumah Sakit Jiwa Lawang. Dampaknya, masyarakat di Sumber Porong yang berdekatan dengan RS itu pun resah.
“Anak berumur 6 tahun, warga Sumber Porong, positif korona. Awalnya anak itu dibawa ke RS rujukan di Kepanjen, tapi sepertinya penuh. Lalu disarankan ke Puskesmas Lawang. Hasil rapid test, positif korona. Anak itu diminta mengisolasi di rumah,” ujarnya.
Menurut Siadi, penanganan serius dibutuhkan guna mengurangi persebaran sekaligus memutus mata rantai. Di sisi lain, tenaga medis di rumah sakit dan Puskesmas kekurangan alat pelindung diri.
“Karena itu kita harus serius. Jangan malah menciptakan opini-opini saja,” tuturnya.
Karena itu Siadi bersama seluruh fungsionaris Golkar dan mengajak masyarakat melakukan penyemprotan disinfektan. Hal itu guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Selain itu, pihaknya membagikan masker, hand sanitizer dan sabun. Itu dilakukan di Kecamatan Singosari, Donomulyo, Sumberpucung, Kromengan dan Lawang
Penyemprotan disinfektan di Kecamatan Lawang, kata Siadi, digulirkan 9 ribu liter. Kegiatan itu menggunakan 6 mobil pikep dan truk tangki kapasitas 5 ribu liter membawa cairan disinfektan. Tim lainnya membagikan masker, hand sanitizer dan sabun ke masyarakat.
“Penyemprotan disinfektan merata di 12 desa di Kecamatan Lawang,” imbuhnya.
Adapun pembagian bahan pokok kata dia sudah dilakukan, tapi baru di Kecamatan Donomulyo. Nantinya menyusul untuk kecamatan lainnya. “Sudah saya siapkan hanya tinggal pelaksanaan,” tuturnya. (aii)
Leave a Reply