GRESIK (SurabayaPost.id) – Penyidik Polsek Kota Gresik periksa 5 orang panitia penyelenggara turnamen futsal antar SMK/SMA yang digelar di Wahana Ekspresi Pusponegoro (WEP), Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kecamatan Gresik, yang menewaskan Tegar Baihaqi Al Farist (15) siswa Kelas X SMK PGRI pada Kamis (16/12/2022) malam. Lima orang panitia penyelenggara diperiksa, Senin (19/12/2022).
Kapolsek Gresik Kota, AKP Rahmat melalui Kanitreskrim Ipda Azis mengatakan, penyidik sudah memeriksa lima orang terkait tragedi yang menimpa Tegar Baihaqi yang merupakan warga Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo RT 04/RW 03, Kelurahan Kebomas itu.
“Lima orang ini adalah pihak penyelenggara panitia pertandingan futsal yang bertanggung jawab. Di antaranya, ketua pelaksana, Wakil, Seksi keamanan dan sekretaris pelaksana. Kemarin seorang ketua OSIS SMK Negeri 1 Cerme sebagai penanggung jawab,” kata Azis, Rabu (21/12/2022).
Lebih lanjut Azis menambahkan, terkait perizinan, pihak Polsek Gresik Kota hanya memberikan rekom untuk mengurus perizinan ke Polres Gresik. “Terkait yang mengeluarkan izin adalah Intel Polres Gresik dan kita tidak tahu terkait izinnya,” katanya.
Untuk mendalami pemeriksaan lebih lanjut, penyidik akan memanggil pihak SMK PGRI 1 Gresik untuk meminta keterangan teman korban sesama suporter. “Kita agendakan untuk memanggil pihak supporter untuk meminta keterangan dari teman – teman korban,” imbuhnya.
Terpisah, Kasat Intelkam Polres Gresik Iptu Anang Fathoni mungungkapkan, belum mengeluarkan izin terkait pertandingan tersebut, hanya mendapat surat pemberitahuan dari panitia.
“Untuk ijin kita cek belum ada, hanya memang ada surat yang sifatnya pemberitahuan saja, dan itupun sudah kadaluwarsa,” kata anang, selasa (20/12/2022).
Salah satu supporter teman korban mengatakan kronolgis kejadian, suporter yang terjatuh dari tribun penonton dan meninggal itu adalah Tegar Baihaqi Al Farist (15) siswa Kelas X SMK PGRI Gresik, Korban terjatuh dari tribun dan dinyatakan meninggal dunia esoknya, Jumat (17/12/2022) pukul 04.00 WIB.
Saat itu pertandingan futsal antara SMA Muhammadiyah 8 Gresik melawan SMK PGRI 1 Gresik berakhir, pihak kordinator suporter berusaha untuk menjaga agar tidak ada gesekan antar suporter.
“Pada waktu itu beberapa kordinator suporter sedang mengawal teman-teman yang akan keluar turun dari tribun, kemudian korban ini lepas dari pengawasan kami sampai terjadi musibah itu,” katanya, Sabtu (17/22/2022).
“Yang disayangkan, dari pihak panitia tidak ada pengamanan yang berada di tribun, sehingga kami kerepotan. Tim medis pun terkesan bingung, bahkan yang mengangkat korban menggunakan tandu justru dari suporter,” imbuhnya.
“Kami sempat jengkel gara-gara korban dibiarkan tergeletak didepan pintu masuk gedung. Terkesan tidak ada persiapan jika ada hal darurat yang terjadi. Sampai kami protes ka panitia, baru korban di antarkan ke rumah sakit muhammadiyah,” ketusnya.
Sementara, panitia penyelenggara dari OSIS SMK Negeri 1 Cerme belum bisa dikonfirmasi, saat dihubungi awak media melalui sambungan telpon langsung ditutup.
Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Cerme saat didatangi awak media tidak ada ditempat, hanya melempar keterangan ke Humas Sekolah. Namun saat Humas di hubungi melalui sambungan telpon tidak menjawab. (joe)
Leave a Reply