MALANG (SurabayaPost.id) – Setiap kelurahan di Kota Malang diharap bisa memiliki data statistik yang baik dan akurat. Harapan tersebut disampaikan Wali Kota Sutiaji, setelah Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen Kota Malang terpilih menjadi salah satu Desa/Kelurahan Cantik (Cinta Statistik) di Indonesia.
Menurut dia, kelurahan yang cinta statistik diyakini bakal memiliki data yang baik. “Sedangkan data itu bisa domanfaatkan untuk dijadikan pijakan dalam mengambil keputusan atau kebijakan terkait pembangunan,” tutur Sutiaji, Senin (27/9/2021).
Sementara, kata dia, selama ini data yang dimanfaatkan Pemkot Malang tak seluruhnya dari internal. Namun juga mengacu pada data eksternal seperti dari Badan Pusat Statistik (BPS).
“Ya selama ini yang kita pakai memang data dari BPS, mas. Namun kadang dikompilasi dengan data kota,” tutur Sutiaji.
Untuk itu, Sutiaji merasa lega karena Kelurahan Sukoharjo sudah memulai untuk mwmbuat big data sendiri. Dia berkeyakinan kelurahan lainnya juga akan tertarik untuk mengolah data sendiri bekerja sama dengan BPS.
Jika hal tersebut dilaksanakan dengan baik, dia optimistis Program Kelurahan Cantik yang bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) itu bakal sukses. Terutama dalam pemanfaatan dan penggunaan data.
Hal itu juga diamini Kepala BPS Kota Malang Erny Fatma Setyoharini. Dia menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Malang bersinergi dengan BPS Kota Malang dalam program Desa/Kelurahan Cantik.
Program itu kata dia untuk mengoptimalisasikan penggunaan dan pemanfaatan data statistik. Harapannya, agar program pembangunan di desa/kelurahan lebih tepat sasaran.
“Melalui program Desa/Kelurahan Cantik ini, sumber daya manusia di kelurahan akan dilatih mengolah data monografi kelurahan dan menyajikannya menjadi informasi serta infografis yang mudah dipahami oleh masyarakat,” ujar Erny Fatma Setyoharini.
Kelurahan Sukoharjo, kata dia, terpilih menjadi salah satu dari 70 desa/kelurahan se-Jawa Timur atau 100 desa/kelurahan se-Indonesia dalam rintisan program Desa/Kelurahan Cantik oleh BPS Kota Malang. Dengan terpilihnya Kelurahan Sukoharjo sebagai perintis Desa/Kelurahan Cantik, diharapkan dapat menjadi motivasi bagi kelurahan lain agar lebih melek terhadap statistik dan manfaat pembangunan berdasarkan data.
“Tujuan dari program Desa/Kelurahan Cantik sendiri salah satunya adalah meningkatkan kompetensi, literasi, kesadaran dan peran aktif perangkat desa/kelurahan dan masyarakat dalam penyelenggaraan kegiatan statistik,” jelas Erny.
Untuk meraih outcome, sambungnya, perencanaan pembangunan desa/kelurahan tepat sasaran dan terbentuknya komunitas statistik pada level desa/kelurahan. Selain itu, bertujuan untuk standardisasi pengelolaan data statistik untuk menjaga kualitas dan perbandingan.
Kriteria Desa/Kelurahan Cantik, lanjut Erny, antara lain adanya SDM yang mengelola data di level kelurahan, ketersediaan sinyal telepon yang kuat/sangat kuat dan sinyal internet 4G/3G di sebagian besar wilayah desa/kelurahan.
Kelurahan Sukoharjo dipilih menjadi salah satu perintis Program Desa/Kelurahan Cantik karena memiliki SDM yang peduli terhadap data, rutin melakukan pemutakhiran website serta memperhatikan data profil desa dan kelurahan (prodeskel) selama dua tahun terakhir.
“Kelurahan Sukoharjo sebagai perintis desa/kelurahan cantik dan diharapkan ke depan, semua kelurahan di Kota Malang dapat melakukan hal yang sama, tentunya dengan pendampingan dari BPS Kota Malang,” katanya.
Untuk mewujudkan rencana tersebut, lanjut dia, dibutuhkan kerja sama dan dukungan dari Pemerintah Kota Malang. Khususnya dalam hal sosialisasi mengenai pentingnya data yang dimulai dari level kelurahan.
Dijelaskan dia bahwa kegiatan yang dilakukan dalam Program Desa/Kelurahan Cantik iyu meliputi pembinaan dan sosialisasi pusat pembelajaran statistik (PULSA). Selain itu pendampingan oleh tim Desa/Kelurahan Cantik dalam menginvetarisir ketersediaan data pada Kelurahan Sukoharjo, serta pembuatan publikasi atau infografis terkait profil Kelurahan Sukoharjo yang saat ini sedang dalam proses pendampingan oleh BPS Kota Malang.
Plt Lurah Sukoharjo Januar Agung Rizaldhi, SE mengungkapkan, adanya Program Desa/Kelurahan Cantik ini, menjadi motivasi untuk terus belajar. Bahkan ⁴berusaha meningkatkan keterampilan serta kualitas SDM dalam mengelola data dan menyajikan informasi yang mudah diakses oleh masyarakat.
Melalui program ini ia berharap peningkatan kualitas SDM kelurahan bisa meningkat dan merata. Sehingga tidak hanya dikuasai sebagian orang saja.
Menurut dia, jemampuan setiap petugas dalam memahami informasi pun dapat meningkat. Sebab, pada dasarnya setiap aparatur sipil negara (ASN) adalah agen informasi serta sebagai institusi pemerintah berupaya menyajikan informasi yang valid dan lengkap.
“Kami juga telah berdiskusi dan bekerja sama dengan BPS Kota Malang sebagai tindak lanjut program ini. Kami juga sudah melaksanakan pelatihan atau istilahnya ‘Sinau Bareng’ tentang statistik,” kata Januar. (Lil)
Leave a Reply