BATU (SurabayaPost.id) – Sisa lebih pembiayaan anggaran (silpa) APBD Kota Batu tiap tahun selalu meningkat. Untuk tahun 2018 mencapai Rp 271 miliar. Itu berarti naik hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2017 yang hanya Rp 138 miliar.
Ratusan miliar rupiah Silpa itu menjadi sorotan banyak kalangan. Baik legislatif maupun tokoh masyarakat dan tokoh Ormas. Misalnya, dari tokoh Ormas Pemuda Pancasila (PP) Kota Batu.
Menurut Ketua PP Kota Batu Endro Wahyu, Minggu (16/6/2019) Silpa yang mencapai ratusan miliar rupiah itu sangat memperhatikan. Makanya dia mempertanyakan kinerja masing-masing OPD di Pemkot Batu.
“Ada apa dan kenapa jumlah silpa anggaran tersebut , jumlahnya sangat fantastis. Dari dinas terkait apakah tidak punya perencanaan kerja, atau ada hal yang lain,” tanya Endro Wahyu.
Dengan begitu, Endro Wahyu yang sapaan akrabnya Abah Hendro itu, dengan munculnya silpa setiap tahunnya selalu meningkat. Menurutnya bakal menjadi ancaman serius dalam kemajuan dari berbagai hal di Kota Batu.
” Artinya dengan silpa anggaran dalam setiap tahunnya terus meningkat itu, patut dipertanyakan. Atau karena merasa gentar dengan beredarnya kabar terkait keberadaannya Lembaga Anti Rasuah dari Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) yang dikabarkan sedang melakukan penyelidikan di Kota Batu,” tanya Abah Endro.
Meski begitu, Abah Hendro berharap terhadap Pemkot Batu lewat dinas terkait, jangan merasa risih atau merasa gentar dalam menggunakan anggaran. Itu selama dijalankan dengan benar dan tidak dikorupsi.
“Jangan merasa risih kalau merasa bersih.Dan jangan menjadi sebuah hambatan dalam menggunakan penyerapan anggaran, meski sedang beredar kabar dari petugas antirasuah sedang melakukan penyelidikan di Kota Batu,” sarannya.
Sementara itu, dari kalangan dewan Kota Batu, yang terdiri dari 9 Fraksi, pasca sidang paripurna, Jumat 14/6/2019.Dari 9 fraksi di DPRD Kota Batu bersatu dalam mengkritisi catatan buruk itu.
Menurut Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Batu, Didik Machmud, menyarankan banyak cara agar silpa tersebut tidak terus meningkat.
“Angka silpa di tahun 2018 silam, meningkat hingga 96,12 persen, jika dibandingkan tahun sebelumnya. Kadi, saldo silpa tahun 2017 tercatat di angka Rp 138 miliar. Sementara tahun lalu membengkak hampir dua kali lipat, menjadi Rp 271 miliar,” kata Didik Machmud.
Dengan begitu, politisi partai golkar itu, menyarankan agar segera merinci asal-usul silpa.Untuk itu, menurut Didik Machmud, solusinya agar menyiapkan untuk perubahan anggaran keuangan (PAK).
Hal senada disampaikan Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sudiono. Menurutnya silpa yang dimaksud akan menjadi perhatian khusus.”Supaya bisa dimanfaatkan untuk mensejahterakan warga Kota Batu,” harap Sudiono yang diamini dari Fraksi Gerindra, Heli Suliyanto. (gus)
Leave a Reply