BATU (SurabayaPost.id) – Demi menyemangati lingkungan untuk meningkatkan jiwa nasionalisme, manajemen Hill House Kota Batu menggelar upacara. Upacara penghormarnatan kepada bendera sang saka merah putih itu melibatkan puluhan karyawannya, di halaman Hill House Kota Batu, Senin (2/8/2021).
Menurut Owner Hill House Arief Utama Waworuntu, itu untuk mengembalikan jiwa nasionalisme seperti yang sudah dikibarkan bendera merah putih saat ini.
“Pada bulan Agustus memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia. Harapannya agar semua bisa gotong royong dalam situasi pandemi seperti ini,” katanya.
Itu, kata dia, sesama masyarakat dan sesama warga Indonesia mau saling bahu membahu dan tolong menolong. Disinggung gerakan sebelumnya terkait pembagian ratusan nasi bungkus merah putih yang disebar di Malang Raya untuk warga Isolasi Mandiri (Isoman), Arief mengaku akan terus berlanjut.
“Itu terus berlanjut, sampai saat ini sudah terkumpul uang dari para donasi sebesar Rp 101 juta. Kurang lebih sudah sejumlah 7500 bungkus nasi yang kita bagikan,” ungkapnya.
Lantas, ungkap dia, mulai dari Kota Batu, Kota Malang dan Kabupaten yang sasarannya para Isoman.
“Untuk wilayah Kabupaten Malang, dipusatkan di Dau, untuk di Kota Malang di Lowokwaru, dan untuk di Kota Batu sendiri, Kota Batunya,” paparnya.
Selain itu, papar dia, sekaligus mendistribusikan sejumlah 100 paket sembako, itu dibagikan kepada warga yang benar – benar membutuhkan.
Dengan begitu, ia mengaku tentang giatnya berkelanjutan dan tidaknya, menurutnya akan melihat situasi dan kondisi saat ini.
“Harapannya kita semua agar pandemi ini cepat berakhir. Tapi mudah – mudahan kalau memang masih berkelanjutan dan jika kami diberi kesempatan membantu. InsyaAllah kami akan terus melanjutkan,” janjinya.
Saat disinggung lagi, terkait jumlah pendistribusian nasi bungkus merah putih apakah jumlahnya meningkat.Menurut Arief terkait dengan jumlah, setiap harinya masih tetap seperti semula.
“Jumlah setiap hari tetap sama, sejumlah 600 bungkus nasi. Malang Kota, Kabupaten dan di Kota Batu sejumlah 200 bungkusan per hari. Jadi totalnya sejumlah 600 bungkus perhari,” jelasnya.
Itu, jelas dia, karena berdasarkan grafik sudah ada yang selesai Isomannya. Dengan begitu,juga ada yang baru. Disitu, kata dia, data statistiknya diambil dari Kelurahan.
Dan data – data statistik tersebut, menurutnya , terkait pendistribusian sembako.
“Itu, sasarannya kepada warga yang benar – benar membutuhkan. Mungkin kepada rekan – rekan media sendiri, ini sudah kami siapkan,” ujar Arief sembari tertawa.
Oleh karena itu, terkait aksi sosialnya, harapannya agar semuanya punya kesadaran yang tinggi terhadap nasionalisme.
“Kita warga negara Indonesia yang baik yang bisa saling bahu membahu menolong bersama. Rezeki kalau dicari tak akan pernah ada habisnya. Toh kalau sering berbagi, saya yakin tidak akan pernah habis,dan nanti akan diganti sama yang diatas,” timpalnya.
Dari sisi lain, ia mengaku meski sedang didera wabah pandemi, terkait tiga perusahaannya yang ada di Bandung, Bali dan Kota Batu, sekitar sejumlah 200 karyawan.
“Tak ada satupun yang di PHK. Kasihan mereka, pada saat sulit sulitnya ekonomi karena dampak pandemi, kalau sampai ada yang di PHK, mereka bakal tambah susah,” serunya. (Gus)
Leave a Reply