MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Tinjau Fasilitas layanan di Gedung Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Malang, Pj. Walikota Wahyu Hidayat bakal bantu alokasi anggaran untuk sarana dan prasarana (sarpras). Hal itu disampaikan Pj. Wahyu Hidayat saat ditemui awak media disela kunjungannya di Gedung PMI jalan Buring, Klojen Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (27/02/2024) siang.
Salam kunjungannya, Pj. Wahyu Hidayat didampingi beberapa perangkat daerah. Diantaranya, Kepala Dinkes, dr. Husnul Muarif, Kepala Diskominfo, Muhammad Nur Widianto. Kemudian, Kepala Dinsos – P3AP2KB, Donny Sandito, Kepala DPMPTSP, Arif Tri Sastyawan dan Kabag Prokompim, M.F, Hariez.
Pj. Wahyu Hidayat besarta rombongan pun meninjau beberapa lokasi, mulai dari ruang tunggu pendonor darah, ruang transfusi darah hingga lab darah. Selain itu, juga memberikan pengarahan pada relawan PMI Kota Malang.
“Dari peninjauan di PMI hari ini, saya rasa prosesnya cukup rumit dan sarana prasarananya cukup tinggi. Sementara nilainya, pun juga luar biasa,” kata Wahyu Hidayat.
Dirinya pun menyebut jika beberapa sarana prasarana kesehatan tersebut masih menggunakan Kerja Sama Operasional (KSO). Sehingga, dipinjami oleh vendor untuk bisa melayani terkait dengan penyediaan dan ketersediaan darah di Kota Malang.
“Perlu diketahui, bahwa di PMI ini tidak hanya terkait dengan penyediaan darah saja. Melainkan, juga terkait dengan kesiapan bencana, kemanusiaan, kecelakaan dan beberapa hal lainnya. Dengan melihat kelengkapan untuk kesiapan bencana ini saya rasa sudah siap,” jelasnya.
Melalui kunjungan tersebut, Pj Wahyu Hidayat juga menegaskan bahwa Pemerintah Kota Malang akan mengalokasikan anggaran untuk membantu kebutuhan PMI. Terutama, terkait dengan sarana prasarana kesehatan yang dibutuhkan.
“Agar nantinya, ketika kita mengalokasikan beberapa anggaran ini untuk membantu kebutuhan PMI ini, dapat kami pertimbangkan. Apalagi, ada beberapa hal yang menjadi prioritas untuk kami berikan kepada PMI,” ucapnya.
Selain itu, Wahyu juga berharap agar di era milenial saat ini, ada kesadaran dari para relawan untuk bergabung dengan PMI. Apalagi, peran dari relawan itu dinilai sangat penting untuk dapat memberikan kecepatan dalam menangani kecelakaan.
Sementara itu, Ketua PMI Kota Malang Imam Buchori mengatakan bahwa saat ini pihaknya membutuhkan peremajaan sejumlah alat pengelola darah. Menurutnya, untuk hal itu dibutuhkan anggaran yang juga tak murah.
“Anggaran tersebut kita ajukan di tahun 2024 ini untuk realisasi di tahun 2025. Karena itu kita mengajukan pada Pemkot Malang untuk bisa membantu kita. Untuk peralatan di UGD saja harganya itu ada yang Rp 1,3 miliar dan ada yang Rp 600 juta, tentu itu tidak murah,”kata Imam usai mendampingi kunjungan Pj. Walikota bersama jajaran. (Lil)